Pikiran Besar di Kota Kecil (2-habis)
Khawatir Square Jadi Korban Kepentingan Dunia atau Akhirat
Jumat, 26 Juni 2009 – 06:37 WIB
Meski menyesalkan penanganan pasca-MTQ, saya sangat menghormati ide besarnya. Square itu (kemudian saya namakan MTQ Square), didesain untuk plaza terbuka dengan bagian entrance yang indah merangkap sebagai panggung utama MTQ saat itu. Di depannya terhampar dua kolam luas yang tidak dalam. Di sinilah, di atas air itu, para penari secara kolosal membuka MTQ tersebut.
Menghadap ke panggung itu, di tengah-tengah square, ada plaza dengan bangunan terbuka dan tertutup. Juga sangat atraktif. Masyarakat kini sering menyelenggarakan pesta perkawinan di plaza tersebut. Termasuk ketika Kiai Mbeling M.H. Ainun Najib mantu karena menantunya orang Kendari.
Di belakang plaza itu masih ada lapangan terbuka yang luas lagi. Lalu, di ujungnya ada tower yang tingginya 60 meter, yang bentuknya mirip menara Shanghai yang terkenal itu.
Bagian bawah menara tersebut, saya lihat belum jadi. Tapi, dari luar sudah kelihatan indahnya. Bahkan, dari pantai pun kelihatan seperti menjadi ikon terpenting Kota Kendari.