Pilar Penjaga Demokrasi Indonesia
Sabtu, 09 Februari 2013 – 11:43 WIB

Pilar Penjaga Demokrasi Indonesia
JAKARTA - Dinamika pers Indonesia terus mengalami perubahan yang signifikan. Peran pers makin penting di saat demokrasi yang tengah tumbuh sekarang ini. "Hari ini, 9 Februari, segenap insan pers Indonesia merayakan Hari Pers Nasional. Tak sekedar media komunikasi, pers menjadi pilar penjaga demokrasi Indonesia," kata Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Fadli Zon, Sabtu (9/2). Menurutnya, pers berperan sebelum dan sejak awal kemerdekaan. Pers adalah alat perjuangan. "Sekedar contoh, foto wartawan Frans Mendur yang abadikan peristiwa Proklamasi, salah satu bukti jasa pers bagi kemerdekaan," kata Fadli.
Baca Juga:
Sejak reformasi, kata dia, posisi pers makin kuat. Pers kini menjadi bagian tak terpisahkan dari demokrasi dan telah menjadi pilar keempatnya, yang bekerja di luar sistem politik.
Baca Juga:
Peran ini harus diperkuat melalui demokrasi media. Pers harus lebih mampu mengkontrol segala tindakan abuse of power (penyalahgunaan kekuasaan) yang dilakukan para penguasa. "Pers harus memperkuat peran sebagai penyuara kepentingan publik dibanding kepentingan segelintir elit yang tengah berkuasa," ujarnya.
JAKARTA - Dinamika pers Indonesia terus mengalami perubahan yang signifikan. Peran pers makin penting di saat demokrasi yang tengah tumbuh sekarang
BERITA TERKAIT
- Waspada Hujan Hari Ini di Sejumlah Wilayah di Indonesia
- 5 Berita Terpopuler: Revisi UU ASN Mengubah Sesuatu, Ada Pasal yang Dipersoalkan, Honorer R2/R3 Keburu Pensiun
- Ma'ruf Amin Sebut Lebih Baik Kirim Bantuan Ketimbang Evakuasi Warga Gaza ke Indonesia
- Muncul Penolakan Soeharto Sebagai Pahlawan Nasional, Mensos Merespons Begini
- Cak Imin: Tadi Presiden juga Menelepon Saya
- Pernyataan Terbaru Mensos soal Soeharto Pahlawan Nasional