Pilbup Cianjur: Deden Nasihin Mendaftar ke KPU, Simak Kata Sambutannya
"Lebih rendah dari dua kabupaten di Provinsi Papua Barat seperti Kabupaten Yapen dengan IPM 68,41 dan Kabupaten Biak Numpor dengan IPM 72,85," kata Kang Denas.
Kemudian, yang juga jadi persoalan adalah Indeks Pendidikan Kabupaten Cianjur yang juga rendah, hanya mencapai 7,2 tahun yaitu setara SMP Kelas 7 dan Indeks Kesehatan 74,61.
"Realita ini sangat sangat memprihatinkan dan menjadi cermin dari ketidakmampuan pemerintah daerah dalam menyediakan layanan pendidikan dan kesehatan, serta kehidupan ekonomi sebagai penopang utama," ujarnya.
Kang Denas menuturkan, permasalahan utama kedua adalah ekonomi di Kabupaten Cianjur makin kompleks dengan rendahnya pengeluaran riil perkapita yang hanya mencapai Rp8,6 juta per tahun, terendah di Jawa Barat.
"Hal ini berdampak pada tingginya persentase penduduk miskin yang mencapai 10,23 persen atau 240.100 jiwa masyarakat Cianjur dalam kategori miskin," tutur pria yang menjabat Wakil Ketua DPD Partai Golkar Jabar itu.
Dia mengatakan, permasalahan ketiga yang mendera Kabupaten Cianjur adalah tingkat pengangguran tinggi. Berdasarkan data, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Kabupaten Cianjur sebesar 7,71 persen.
Hal ini sangat kontradiktif jika dibandingkan dengan potensi daerah sebagai daerah pertanian yang sangat potensial menyerap tenaga kerja cukup besar.
Selanjutnya, masalah keempat adalah ketimpangan antar wilayah dan konektivitas terbatas.
Paslon Deden Nasihin-Neneng Efa Fatimah resmi mendaftar ke KPU untuk maju di Pilbup Cianjur.
- Melawan Kriminalisasi Berbau Politik di Pilkada 2024
- Menjelang Pilkada 2024, Kapolres Banyuasin Sampaikan Pesan Kepada Masyarakat
- Pilkada Masuk Masa Tenang, Bawaslu Serang Fokus Mengawasi 2 Titik Rawan
- Polres Pematangsiantar Siap Berikan Keamanan di TPS Saat Pilkada Berlangsung
- Jenderal Sigit Pastikan Kesiapan Polri Jelang Pilkada Serentak 2024
- BKD Banten Periksa Pejabat Kesbangpol Soal Spanduk Kontroversial, Sanksi Menanti