Pilih Bayar Tebusan, Pemerintah Tolak Disebut Lemah
Senin, 18 April 2011 – 15:47 WIB
JAKARTA - Pemerintah lebih memilih opsi membayar tebusan kepada perompak Somalia yang menahan 20 WNI awak kapal MV Sinar Kudus. Langkah ini dipilih sebagai opsi yang paling aman demi keselamatan seluruh awak. Pemerintah pun menolak dikatakan lemah karena tidak memilih opsi lainnya, seperti melakukan serangan militer kepada para perompak. Namun, Djoko menolak menyebutkan berapa nilai tebusan yang akhirnya disetujui untuk diberikan kepada perompak. Karena menurutnya, dikhawatirkan nantinya justru akan memancing polemik baru. Yang terpenting saat ini, nilai transaksinya sesuai dengan kesepakatan antara pemilik kapal dan para perompak.
"Ini sudah terjadi beberapa kali pada negara lain. Pemerintah memilih yang terbaik, ter-aman dan yang bisa memenuhi tuntutan keluarga awak kapal. Bukan berarti kita lemah," tegas Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Djoko Suyanto, kepada wartawan di Istana Bogor, Senin (18/4).
Sejak hari pertama mendapat kabar penyanderaan, Djoko mengatakan bahwa pemerintah telah melakukan berbagai usaha negosiasi. Berbagai langkah pun menurutnya telah disiapkan. Namun, berdasarkan hasil keputusan bersama dengan pemilik kapal, PT Samudera Indonesia Tbk, akhirnya diputuskan untuk membayar permintaan perompak.
Baca Juga:
JAKARTA - Pemerintah lebih memilih opsi membayar tebusan kepada perompak Somalia yang menahan 20 WNI awak kapal MV Sinar Kudus. Langkah ini dipilih
BERITA TERKAIT
- Donald Trump Berkuasa Lagi, Jenis Kelamin Bakal Jadi Urusan Negara
- Batal Bertemu, PM Malaysia Ungkap Kondisi Kesehatan Prabowo
- Momen Erdogan Walk Out saat Presiden Prabowo Berpidato dalam Forum KTT D-8
- Dokter Asal Arab Saudi Pelaku Serangan yang Menewaskan 2 Orang di Pasar Natal
- Pengelolaan Perbatasan RI-PNG Jadi Sorotan Utama di Sidang ke 38 JBC
- Bertemu PM Pakistan, Prabowo Bahas Peningkatan Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan