Pilih Caleg Pembela Petani
jpnn.com - JAKARTA — Menjelang Pemilu tahun 2014, Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA) mengingatkan masyarakat agar memilih calon legislatif yang berpihak pada petani dan masyarakat adat di daerah. Hal ini dilakukan agar politisi nantinya dapat melindungi kehidupan petani yang terus kehilangan lahan pertaniannya dan masyarakat di daerah yang kerap menjadi korban akibat konflik agraria.
“Sudah ratusan bahkan ribuan petani yang terkena sengketa tanah dalam konflik agraria selama ini. Kita membutuhkan legislatif yang membela para petani dan masyarakat untuk mendapatkan haknya atas tanah,” ujar Sekjen KPA Iwan Nurdin pada JPNN, Minggu (29/9).
Hal senada diungkapkan Peneliti Indonesia Budget Center (IBC) Apung Widadi saat dihubungi terpisah. Apung mengungkapkan dengan melindungi petani, politisi pun dapat mendukung kedaulatan pangan di Indonesia. Pasalnya, kata dia, saat ini pemerintah tengah getol impor bahan pangan dari luar negeri dengan harga murah.
Menurut Apung, tindakan sama dengan menginjak petani yang telah berusaha memenuhi kebutuhan pangan masyarakat. Harga impor yang lebih murah membuat petani sulit menjual hasil kebunnya. Dibanding impor, ia meminta pemerintah dan DPR RI mengusahakan lahan yang cukup dan dorongan pada petani agar dapat berproduksi lebih banyak lagi pangan untuk kebutuhan dalam negeri.
“Saya berharap jangan sampai politisi busuk yang terpilih. Dia hanya akan sibuk cari dana untuk kantongnya dibanding melindungi kedaulatan pangan melalui kebijakan. Jangan hanya yang berjanji saat kampanye tapi tidak dilaksanakan setelah duduk di kursi DPR,” tegas Apung. (flo/jpnn)
JAKARTA — Menjelang Pemilu tahun 2014, Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA) mengingatkan masyarakat agar memilih calon legislatif yang berpihak
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Korpolairud Pecat 13 Polisi, Ada yang Menipu Hingga Melakukan Zina, Keterlaluan
- SPPG Lanud Memulai Program Makan Bergizi Gratis
- Ronny PDIP Sebut Hasto Belum Bisa Penuhi Panggilan KPK Hari Ini, Alasannya?
- Ada Agenda yang Terjadwal di PDIP, Hasto Minta Pemeriksaan KPK Ditunda
- 46 Ribu Sambungan Baru, PAM Jaya Capai Rekor Tertinggi di 2024
- Mengintip Dapur Pembuatan Makan Bergizi Gratis di Bandung