Pilih Capres Pelanggar HAM Bakal Tambah Masalah Bangsa
jpnn.com - JAKARTA - Penolakan para aktivis terhadap figur pelanggar hak asasi manusia (HAM) dalam pemilu presiden (pilpres) Juli nanti semakin kencang. Ketua Setara Institute, Hendardi menyatakan bahwa jangan sampai negeri ini dipimpin figur pelanggar HAM.
Berbicara dalam diskusi “Melawan Lupa-Tragedi Berdarah Trisakti” di Jakarta, Kamis, Hendardi mengatakan, memilih capres pelanggar HAM sama saja membuka masalah baru di kemudian hari. Menurutnya, pengulangan kasus pelanggaran HAM akan terjadi saat capres yang menjadi penjahat kemanusiaan justru terpilih.
“Kalau kita masih mau punya harapan, maka harus seleksi agar calon pemimpin bangsa bukan yang punya masalah HAM masa lalu,” tegasnya.
Hadir pula dalam kesempatan itu Koordinator Keluarga Besar Alumni Universitas Trisakti, Indra Simatupang dan Ketua Perhimpunan Bantuan Hukum Indonesia (PBHI) Jakarta, Poltak Agustinus Sinaga. Lebih lanjut Hendardi mengatakan, justru momentum pemilu merupakan saat yang pas untuk mengingatkan perlunya peradilan politik bagi pelanggar HAM yang berkiprah sebagai politisi.
Hendardi menegaskan, perjuangan menegakkan HAM bukanlah pekerjaan musiman. Namun, lanjutnya, pemilu justru saat yang pas untuk mengadili para politisi pelanggar HAM. "Sekarang momentumnya pemilu, harus dijadikan peradilan politik untuk menyeleksi para kontenstan pelanggaran HAM, khususnya pelanggaran HAM berat," katanya.
Hendardi menambahkan feformasi total harus dituntaskan. “Jangan malah semakin surut, bahkan terancam. Karena dengan munculnya capres yang masih punya persoalan HAM di masa lalu," tegasnya.(ara/jpnn)
JAKARTA - Penolakan para aktivis terhadap figur pelanggar hak asasi manusia (HAM) dalam pemilu presiden (pilpres) Juli nanti semakin kencang. Ketua
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Sudah Ada Kepastian Besaran Gaji PPPK Paruh Waktu, Tanpa Tunjangan
- Pernyataan Terbaru Kepala BKN soal PPPK 2024 Tahap 2, Pakai Kata Tolong
- Asrorun Niam Apresiasi Kecepatan Prabowo dalam Realisasi Program Makan Bergizi Gratis
- Le Minerale Tanam Ratusan Ribu Pohon yang Tersebar di Berbagai Wilayah Indonesia
- Indonesia Punya 106 Ribu Apoteker, 60 Persennya Terkonsentrasi di Jawa
- Banjir Rob Berpotensi Terjadi di Wilayah Ini, BMKG Imbau Masyarakat Waspada