Pilih Dukung Khofifah, Caleg PAN Diintimidasi

Pilih Dukung Khofifah, Caleg PAN Diintimidasi
Pilih Dukung Khofifah, Caleg PAN Diintimidasi

“Tapi surat pengunduran diri dan perubahan struktur parpol yang baru sudah keluar 9 Mei. Tanggal 10 Mei saya bawa ke KPU Jatim dan bertemu dengan Komisioner KPU Najib Hamid,” katanya.

Anehnya, meski perubahan telah dilaporkan ke KPU namun pada saat ada pertemuan dengan seluruh parpol pengusung pasangan calon di Hotel Equator, KPU justru tidak mengundang PMB. “Ternyata undangannya dialamatkan ke Jalan Jawa. Isinya menyampaikan segera tanggal 11 Mei menyerahkan surat kepengurusan akhir. Nah tanggal itu kan saya bukan Ketua PMB lagi,” katanya.

Penjelasan ini mengundang pertanyaan pimpinan sidang Jimly Asshiddiqie. Ia memertanyakan maksud kantor di Jalan Jawa itu yang dikirimi surat oleh KPU itu. “Itu kantor Aliansi Parpol Non-Parlemen. Dia (APNP, red) cenderung mendukung Pakde Karwo, karena difasilitasi Badan Kesatuan Bangsa Provinsi Jatim. Undangan untuk partai (nonparlemen) lain juga dikirim ke Jalan Jawa. Jadi bukan ke kantor PMB,” katanya.

Namun, rayuan dari kubu Soekarwo-Saifulllah Yusuf agar PMB menarik dukungan ke Khofifah terus berlangsung. Tawaran uang berlipat bahkan disodorkan ke Syafruddin.

“Ketua Umum saya (PMB) menelpon, dia bilang anda mau nggak dilipatgandakan empat sampai lima kali. Dia mencoba merayu lagi, sudah kamu daftar menggunakan SK dua saya. Kamu tidak menciderai Khofifah dan Pak De Karwo. Tapi saya bilang, 'jangan begitu, saya berjuang karena azas Islam',” katanya.

Godaan lain juga hadir dari Saifullah Yusuf. Namun, Syafruddin tetap menolaknya. “Mohon maaf Gus, saya orang Muhammadiyah. Gus Ipul jangan paksa kami terus menerus, jangan diganggu,” katanya.(gir/jpnn)

JAKARTA – Dugaan praktik kotor dalam proses Pemilukada Jawa Timur terungkap dalam sidang kode etik Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP),


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News