Pilih Jadi Warga Malaysia
Minggu, 26 September 2010 – 14:51 WIB
NUNUKAN- Banyaknya warga perbatasan dengan Malaysia yang berpindah kewarganegaraan ternyata bukan isapan jempol. Meski belum ada data jumlah resminya, namun menurut Mazlan, tokoh pemuda dan aktivis mahasiswa di Sebatik itu menyatakan bahwa eksodus ke Malaysia bukanlah isapan jempol. "Pertukaran kewarganegaraan itu bukan isapan jempol. Kalau negara tidak bisa mengatasi, makin banyak warga perbatasan yang pindah warga negara malaysia," kata Malzlan. “Yang kita butuhkan sekarang adalah perbaikan perbatasan, percepatan Kaltara adalah solusi, termasuk Sebatik sebagai Kotamadya pun bisa menjadi solusi yang dinanti warga perbatasan,” tegas pria yang tinggal di Sei Pancang, Sebatik Induk ini.
Pemuda asal Sebatik yang pernah dipercaya sebagai Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UB Tarakan ini juga menegaskan tidak hanya Sebatik, baik Krayan maupun daerah lain yang berbatasan langsung dengan negara tetangga Malaysia jika tidak segera diperhatikan bukan tidak mungkin akan menjadi budak-budak yang dimanjakan oleh Malaysia minus pendidikan yang memadai.
Apalagi diakui, saat ini warga yang menghuni perbatasan sudah diracuni hingga terkontaminasi politik materialistis yang menuntut para pemegang kepentingan bergerak cepat mengatasi hal ini, salah satunya adalah pembentukan Kaltara maupun keinginan warga tempat ia dilahirkan agar Sebatik menjadi Kotamadya.
Baca Juga:
NUNUKAN- Banyaknya warga perbatasan dengan Malaysia yang berpindah kewarganegaraan ternyata bukan isapan jempol. Meski belum ada data jumlah resminya,
BERITA TERKAIT
- Muhammad Gustidin, Dari Lagu City of Lies ke Bisnis Properti dan Kripto
- Al Ghazali Bicara Adegan Panas dengan Zsazsa Utari di Scandal 3
- Nikita Mirzani Akhirnya Sampaikan Pesan Mengharukan untuk Lolly
- Bank Mandiri Hadirkan Konser Super Diva di Indonesia Arena GBK
- Bersama Lego, Serial Animasi Bluey Hadirkan Set Mainan
- Kebakaran di Los Angeles, Pengumuman Nominasi Oscar 2025 Ditunda