Pilih Tinggal di Rumah Kayu Bikinan Para Tahanan
Kamis, 28 Maret 2013 – 14:07 WIB
Anggotanya harus berkeluarga dan diseleksi ketat untuk melihat kualitas keimanan serta hidup mereka. Di seluruh Keuskupan Larantuka, jumlah anggota confreria lebih dari 1.600 orang.
Mereka punya peran penting dalam berbagai upacara adat dan religius di Larantuka. Misalnya, dalam prosesi Semana Santa (Pekan Suci) yang kini sedang terjadi di kota ujung timur Pulau Flores tersebut. Anggota confreria, misalnya, bertugas memimpin arak-arakan pada puncak acara Hari Jumat Agung (29/3).
Mereka juga membersihkan patung Tuan Ma (Bunda Maria), Tuan Ana (peti perlambang sengsara Yesus), dan Tuan Menino (Patung Kanak-Kanak Yesus). ’’Ini tugas kami sekarang di kerajaan. Membaktikan hidup rohani demi Bunda Maria,’’ tegas Don Marthinus.
***
Puncak acara Semana Santa adalah tradisi yang sudah berumur lebih dari 500 tahun. Ia adalah perkawinan budaya antara agama Katolik dan budaya Portugis, Romawi, hingga Larantuka.
Larantuka, sebagaimana daerah-daerah lain di Nusantara, masih punya raja yang dituakan. Raja Larantuka sekarang adalah Don Andre III Marthinus DVG.
BERITA TERKAIT
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara