Pilih Tinggal di Rumah Kayu Bikinan Para Tahanan
Kamis, 28 Maret 2013 – 14:07 WIB
Kala itu ada sembilan tahanan yang sudah punya bakat menjadi tukang. Ada yang jadi tukang batu, ada yang tukang kayu. ’’Mereka saya latih langsung bikin rumah. Ya, ini jadinya,’’ kata Don Marthinus sembari mengelus dinding ruang tamu.
Salah seorang tahanan yang punya bakat memahat memberikan hadiah istimewa. Yakni, semacam gebyok mini untuk pintu masuk kamar Don Marthinus. ’’Itu hasilnya. Dari kayu jati, khas Jepara. Saya gambarkan polanya, dia yang memahat,’’ ungkap Don Marthinus lalu menunjuk pintu kamarnya.
Kini meski sudah menjadi raja, raja delapan anak itu masih begitu sayang pada rumah berlantai semen kasar tersebut. Rumah yang sebersahaja si empunya rumah. J
angankan mengenakan pakaian kebesaran raja, siang itu Don Marthinus mengenakan batik lengan pendek, celana berwarna khaki, plus sandal jepit biru.
Larantuka, sebagaimana daerah-daerah lain di Nusantara, masih punya raja yang dituakan. Raja Larantuka sekarang adalah Don Andre III Marthinus DVG.
BERITA TERKAIT
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara