Pilih Tinggal di Rumah Kayu Bikinan Para Tahanan
Kamis, 28 Maret 2013 – 14:07 WIB

Raja Larantuka Don Andre III Marthinus DVG dan Permaisuri Maria Ronny Naema di ruang tamu rumahnya. FOTO: DOAN WIDHIANDONO / JAWA POS
Kala itu ada sembilan tahanan yang sudah punya bakat menjadi tukang. Ada yang jadi tukang batu, ada yang tukang kayu. ’’Mereka saya latih langsung bikin rumah. Ya, ini jadinya,’’ kata Don Marthinus sembari mengelus dinding ruang tamu.
Salah seorang tahanan yang punya bakat memahat memberikan hadiah istimewa. Yakni, semacam gebyok mini untuk pintu masuk kamar Don Marthinus. ’’Itu hasilnya. Dari kayu jati, khas Jepara. Saya gambarkan polanya, dia yang memahat,’’ ungkap Don Marthinus lalu menunjuk pintu kamarnya.
Kini meski sudah menjadi raja, raja delapan anak itu masih begitu sayang pada rumah berlantai semen kasar tersebut. Rumah yang sebersahaja si empunya rumah. J
angankan mengenakan pakaian kebesaran raja, siang itu Don Marthinus mengenakan batik lengan pendek, celana berwarna khaki, plus sandal jepit biru.
Larantuka, sebagaimana daerah-daerah lain di Nusantara, masih punya raja yang dituakan. Raja Larantuka sekarang adalah Don Andre III Marthinus DVG.
BERITA TERKAIT
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu
- Kontroversi Rencana Penamaan Jalan Pramoedya Ananta Toer, Apresiasi Terhalang Stigma Kiri
- Kisah Jenderal Gondrong ke Iran demi Berantas Narkoba, Dijaga Ketat di Depan Kamar Hotel
- Petani Muda Al Fansuri Menuangkan Keresahan Melalui Buku Berjudul Agrikultur Progresif
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara