Pilihan Baru: Live TV Subsidi atau e-BBM
Senin, 02 April 2012 – 05:05 WIB
Kalau saja setiap mobil penerima subsidi yang masuk SPBU disiarkan live TV dan diperlihatkan nomor mobilnya lalu disebutkan bahwa mobil ini telah menerima bantuan pemerintah Rp 5 juta/tahun, rasanya tidak akan ada tontotan yang ratingnya lebih tinggi daripada live show ini. Orang-orang miskin akan asyik menonton untuk memimpikan sesuatu dan mimpi itu adalah hiburan satu-satunya bagi mereka.
Maka, setelah heboh-heboh BBM berlalu, kita punya waktu untuk memilih: akan menyelenggarakan program live TV, atau melakukan pembatasan, atau konversi ke gas, atau menaikkan harga. Atau cara yang lain lagi yang belum terpikirkan.
Tentu, bicara terus juga tidak ada hasil nyatanya. Sambil menunggu pilihan yang tepat, saya tetap akan meminta salah satu BUMN untuk menyiapkan diri: siapa tahu pembatasan BBM model e-BBM tadi bisa dipilih. Dengan sekali pengeluaran Rp 4 triliun, bisa dihemat sedikitnya Rp 30 triliun/tahun.
Tentu, jangan lupa Putra Petir. Presiden SBY sudah memanggil rektor-rektor universitas besar untuk mempersiapkan mobil listrik nasional ini. Para rektor itu (rektor UGM, rektor ITS, rektor UI, dan rektor ITB) secara mengejutkan menyampaikan kepada presiden bahwa konsep mobil listrik nasional ini sudah terwujud. Presiden tidak menyangka kalau para rektor begitu antusias dan begitu konkret menyambut gagasan mobil listrik nasional ini.