Pilihan Menikah Tanpa Anak Sangat Berisiko Bagi Wanita

"Seandainya mereka ingin childfree dan tahu risikonya dan kontrol secara baik, seperti misalnya payudara dikontrol secara rutin, rahimnya di-scanning secara periodik dari penyakit-penyakit yang biasanya datang kepada mereka yang tidak hamil, itu berarti baik karena dilakukan dengan rutin."
"Hal-hal seperti itu perlu sebagai imbangan pendapat childfree karena terpengaruh oleh emosional, tapi kemudian tidak tahu risiko-risikonya. Itu perlu diingatkan," kata lulusan Fakultas Kedokteran UGM itu.
Dia juga mengusulkan bagi pasangan yang masih muda, sehat, dan mampu untuk melakukan adopsi anak.
"Usul saya, kalau mereka sehat dan mampu, mungkin bisa adopsi (anak). Karena banyak dari masyarakat yang anaknya banyak tetapi tidak mampu (memenuhi kebutuhan). Kalau punya rezeki, silakan," pungkas dokter Hasto.(Antara/jpnn)
Kepala BKKBN menyebut pilihan menikah tanpa anak sangat berisiko, terutama bagi wanita.
Redaktur & Reporter : Ken Girsang
- Indonesia Hadir di Sidang CPD Ke-58 di New York, Dukung Pembangunan Berkelanjutan
- Sempat Dituding Selingkuh dari Tengku Dewi, Andrew Andika Yakin Bisa Setia
- Ladies, Ketahui Pemeriksaan IHK pada Kanker Payudara
- WRP Indonesia Dukung Perempuan Menjalani Ramadan Lebih Sehat, Punya Bisnis Fleksibel
- Aksi Koboi Pengusaha yang Teror Wanita Pakai Senpi Dipicu Masalah Asmara, Oalah
- Wanita Pengedar Narkoba di Ogan Ilir Ini Tertangkap