Pilihan Mudah
Oleh Dahlan Iskan
Rasanya belum semua kartu dibuka oleh Ghosn. Tuduhannya bahwa pemeriksa diperalat Nissan dan pemerintah Jepang belum ia ungkap. Ia masih terlihat main taici. Belum semua jurus dikeluarkan.
Yang Ghosn tidak bisa mengerti adalah mengapa dirinya disingkirkan dari Nissan. Padahal ialah yang menyelamatkan Nissan dari kebangkrutan.
Ia merasa telah dikudeta. Oleh manajemen baru Nissan yang dulu anak buahnya.
"Coba bayangkan," katanya, "Penyelewengan yang dituduh kan kepada saya itu sekitar Rp 200 miliar, tetapi biaya yang dikeluarkan untuk mendepak saya ini Rp 2 triliun."
Belum lagi, katanya, setelah ia tidak di Nissan kondisi perusahaan merosot terus. Nilai kemerosotannya puluhan triliun. Laba operasi Nissan tahun lalu hancur lebur. Turun lebih 90 persen.
CEO yang menggantikannya itu pun diberhentikan. Bukan saja karena kondisi perusahaan memburuk. Juga karena Saikawa dituduh melakukan penyelewengan keuangan. Yakni memberikan bonus terlalu besar bagi manajemen Nissan --termasuk dirinya.
"Mengapa Saikawa tidak ditahan seperti saya," ujar Ghosn.
Yang kini Ghosn merasa senang adalah jelas: bisa berkumpul kembali dengan isterinya. Pun bisa berhubungan dengan keempat anaknya --dari istri yang dulu.