Pilkada 2020 Harus Jadi Momentum Untuk Melawan Pandemi Covid-19
Sementara anggota Bawaslu Rahmat Bagja meminta masyarakat khususnya peserta pilkada, secara sadar menganggap pilkada kali ini luar biasa karena dilakukan saat pandemi. Untuk itu, kepatuhan semua pihak sangat diperlukan.
“Kami akan mengingatkan selalu untuk mematuhi protokol kesehatan,” ucapnya.
Pandangan senada dikemukakan Direktur Eksekutif Pilkada Watch Wahyu A. Permana.
Menurutnya, pilkada serentak harus menjadi momentum melawan pandemi COVID-19. Karena pandemi merupakan persoalan seluruh bangsa di dunia.
“Calon kepala daerah harus mampu menggerakkan seluruh potensi masyarakat untuk maju, bangkit melawan pandemi COVID-19. Prioritasnya adalah melakukan protokol kesehatan di setiap tahapan pilkada dan di setiap kehidupan masyarakat," ucapnya.
Wahyu menilai, calon kepala daerah harus mampu memberikan tawaran yang realistis agar masyarakat bukan saja dapat bertahan di masa pamdemi COVID-19, tetapi juga dapat meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup.
"Calon kepala daerah jangan melanggar aturan pilkada dan juga melanggar protokol kesehatan," katanya.
Sementara itu, Sekretaris Direktorat Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum Kementerian Dalam Negeri Imran mengatakan, ada dua alasan pemerintah tetap melaksanakan Pilkada serentak 2020.
Sejumlah pihak mulai dari DPR, pemerintah, penyelenggara hingga LSM sepakat menjadikan Pilkada serentak 2020 momentum untuk melawan Pandemi COVID-19.
- Usut Kasus Korupsi di Kemenkes, KPK Periksa Dirut PT Bumi Asia Raya
- Kasus Korupsi Proyek APD Covid-19, KPK Jebloskan Pengusaha Ini ke Sel Tahanan
- Korupsi Insentif Nakes RSUD Palabuhanratu, Polda Jabar Tangkap 3 Tersangka Baru
- Korupsi Pengadaan Masker Covid-19 di NTB, Kerugian Negaranya
- Menkes Sebut Virus Mpox atau Cacar Monyet Tidak Mengkhawatirkan seperti Covid-19
- Jilbab IKN