Pilkada Bekasi Diwarnai Ancaman Kekerasan
jpnn.com, BEKASI - Ketua tim advokasi pasangan calon Wali Kota Bekasi Nur Supriyanto-Adhy Firdaus, Bambang Sunaryo menyatakan ada ancaman kekerasan yang dilakukan orang-orang tak dikenal saat pihaknya akan melakukan konferensi pers.
Konferensi pers yang dimaksud terkait dugaan ijazah palsu cawalkot Rahmat Effendi alias Pepen di kantor pengacara Bambang Sunaryo, Ruko Grand Galaxi City, Bekasi.
"Rencana kami mau mengadakan konferensi pers pada Selasa (5/6) lalu, Pukul 14.00 WIB. Namun tiba-tiba datang beberapa orang berbadan besar dan tegap," ujar Bambang di Jakarta, Selasa (11/6).
Sejumlah OTK itu, kata Bambang, berteriak-teriak menyatakan jangan menjelek-jelekan putra daerah.
Menurut Bambang, untungnya kejadian itu tidak sempat menimbulkan korban, karena aparat kepolisian sigap meredakan situasi setelah dihubungi.
"Akhirnya saya hubungi pihak kepolisian. Datanglah Kapolsek Bekasi Selatan untuk meredakan situasi. Gerombolan itu kemudian membubarkan diri," katanya.
Bambang sangat menyesalkan terjadinya insiden tersebut, karena membuat suasana Pilkada Kota Bekasi yang damai menjadi terkotori.
"Sangat disayangkan, demokrasi dinodai dengan premanisme untuk menekan," kata Bambang.
Ketua tim advokasi pasangan calon Wali Kota Bekasi Nur Supriyanto-Adhy Firdaus, Bambang Sunaryo menyatakan ada ancaman kekerasan terhadap pihaknya
- Survei Litbang REQComm, Kusnanto Saidi Unggul di Medsos
- Pilkada Bekasi 2024, REQCOMM: Elektabilitas Kusnanto Saidi di Medsos Tertinggi
- Terinspirasi Syaikhu, Heri Koswara Bakal Menggalakkan Lagi Biopori di Bekasi
- Menjelang Pilkada, Masyarakat Bekasi Diminta Waspadai Politisi Kutu Loncat
- Kusnanto Saidi Masuk Bursa Calon Wali Kota Bekasi, Ini Segudang Prestasinya
- PDIP Bakal Usung Tri Adhianto Jadi Cawalkot Bekasi, Mochtar Mohamad: Enggak Ada Opsi Lain