Pilkada Depok: Gerindra dan PDIP Bersatu Untuk Menang di Kampung PKS
Dalam koalisi ada kesepakatan bahwa Gerindra mengusulkan wali kota, sementara PDIP mengusung wakil wali kota.
Komitmen berkoalisi ini kata dia, sudah diserahkan ke DPP dan DPD PDI-P Jawa Barat. Meskipun belum ada keputusan dari DPP, namun tidak ada penolakan DPC PDIP Kota Depok berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Depok 2020.
Kedua parpol juga membuka peluang bekerja sama dengan parpol lain untuk berkoalisi yang lebih besar yang sepaham ingin mengubah Kota Depok ke depan.
Sebelumnya, pada Pilkada Depok 2015, Gerindra dan PDIP berseberangan. Gerindra yang mengusung Pradi Supriatna, berjodoh dengan jagoannya PKS Mohammad Idris Abdul Somad.
Idris pun jadi wali kota, Pradi wakil wali kota.
Sementara PDIP kala itu yang mengusung Dimas Oky Nugroho, didampingi Babai Suhaimi (saat itu kader Golkar), gagal menumbangkan Idris yang berstatus petahana wakil wali kota.
Kemenangan Idris-Pradi di Pilkada Depok 2015 juga mengukuhkan dominasi PKS sejak era Nur Mahmudi Ismail pada 2006. Artinya, sudah tiga periode kursi Depok 1 diduduki kader PKS. So, mampukah Gerindra-PDIP menang di 'Kampung PKS'? (antara/jpnn)
Pada Pilkada Depok 2015, Gerindra dan PDIP berseberangan. Gerindra yang berkoalisi dengan PKS menang, bikin PDIP gigit jari.
Redaktur & Reporter : Adek
- Guntur Romli PDIP Heran Putusan Gugatan Tia Rahmania Baru Ramai Sekarang: Ini Ada Apa?
- Kawal PSU Pilkada Kabupaten Serang, PKS Menerjunkan Ratusan Pasukan Khusus
- Menang Gugatan atas PDIP, Tia Rahmania: Saya Bersyukur karena Terkait Nama Baik
- Bersaksi di Persidangan, Wahyu Mengaku Tak Punya Bukti Terima Uang dari Hasto
- Terungkap di Sidang, Saksi Tak Tahu Hasto Menyuap dan Merintangi Penyidikan
- Hasto Kristiyanto Merasa Jadi Korban Pemerasan dalam Sidang PAW Harun Masiku