Pilkada Dramatis: Paling Sial Rohidin Mersyah, Jakarta Bisa Berdarah-darah

Pilkada Dramatis: Paling Sial Rohidin Mersyah, Jakarta Bisa Berdarah-darah
Penyidik KPK menghadirkan tiga tersangka korupsi berupa pemerasan dan gratifikasi di Pemprov Bengkulu dalam jumpa pers di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Minggu (24/11/2024). Satunya Gubernur Rohidin Mersyah. (ANTARA/Fianda Sjofjan Rassat)

"Kemarin Rohidin kalah -di perhitungan sementara. Yang menang adalah Helmi Hasan, wali kota Bengkulu dua periode," lanjutnya.

Meski lahir di Lampung, Helmi sudah menjadi orang Bengkulu. Sebelum menjabat wali kota, adik Menko Zulkifli Hasan itu sudah menjadi anggota DPRD Provinsi Bengkulu.

"Yang juga sial adalah Acil Odah. Sebelum pilkada, suami Acil Odah juga diuber KPK," tutur Dahlan.

Sang suami Acil Odah, Gubernur Kalsel Sahbirin Noor berhasil bersembunyi. Dalam persembunyiannya dia menyusun praperadilan.

Acil Odah sebenarnya sangat populer. Saat sang suami menjadi gubernur, Acil Odah menjabat kepala Dinas Kesehatan Kalsel. Dia memang seorang dokter.

"Acil" adalah bahasa Banjar untuk panggilan "tante". "Odah" diambil dari nama lengkapnya Raudlatul Jannah.

Saat Acil Odah sibuk-sibuknya berkampanye, Paman Birin jadi berita besar -yang sangat negatif.

"Acil Odah pun kalah -dalam perhitungan sementara sampai kemarin sore. Yang menang adalah Muhidin, yang selama ini menjadi wakil gubernurnya suami Acil Odah," sebutnya.

Dahlan Iskan mengamati pilkada dramatis di sejumlah daerah. Paling sial Rohidin Mersyah, lalu Acil Odah. Jakarta bisa berdarah-darah.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News