Pilkada Dramatis: Paling Sial Rohidin Mersyah, Jakarta Bisa Berdarah-darah
"Orang Jokowi lainnya menang Jateng: Ahmad Luthfi. Jatim dimenangkan siapa lagi kalau bukan incumbent Khofifah Indar Parawansa," tuturnya.
Lalu, di Jabar, putra Prof B.J. Habibie, Ilham, kembali kalah. Kali ini kalah oleh Kang Dedi, mantan Bupati Purwakarta.
Dua wali kota yang diusung semua partai, menang lawan kotak kosong: Surabaya dan Samarinda.
Kemudian, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi kembali menjabat lima tahun lagi -setelah itu berpotensi jadi Gubernur Jatim.
Andi Harun di Samarinda memang tidak ada tandingannya. Di samping dicalonkan oleh semua partai, Andi Harun sudah pula maju sebagai independen.
"Jakarta adalah satu-satunya daerah yang pakai putaran kedua. Yakni kalau tidak ada calon yang mendapat lebih 50 persen," kata Dahlan.
Kalau saja kemenangan Pramono Anung-Rano Karno tidak sampai 50 persen, maka di putaran kedua akan bertemu Ridwan Kamil dan Suswono. "Ini bisa berdarah-darah," ucapnya.
Dahlan menyayangkan calon ketiga di pilgub Jakarta hanya berfungsi sebagai penyebab putaran kedua. Begitu mahal taruhannya.
Dahlan Iskan mengamati pilkada dramatis di sejumlah daerah. Paling sial Rohidin Mersyah, lalu Acil Odah. Jakarta bisa berdarah-darah.
- Cegah Konflik Sampai Tahapan Pilkada Selesai, Polda Sumsel Siapkan Strategi Khusus
- PDIP Keok di Kandang Sendiri karena Prabowo dan Jokowi
- Ada yang Ngotot Kemungkinan Pilkada Jakarta Dua Putaran
- Kubu RK-Suswono Sudah Bicara Strategi Menghadapi Pilkada Jakarta 2024 Putaran Kedua
- Halau Massa, Kapolres Dipanah Salah Satu Pendukung Paslon Bupati
- Hak Konstitusional Firli Bahuri Harus Dihormati