Pilkada itu Logikanya Seperti Anak Kecil
jpnn.com, BEKASI - Polri berencana menindak hukum penyebar hoaks dalam menangkal informasi palsu Jelang Pilkada serentak 2018.
Kadiv Humas Mabes Polri Kombespol Setyo Pujo Hartono menuturkan, Pilkada serentak pada 2018 ini ada di 171 wilayah, 17 provinsi, 115 kabupaten dan di 39 kota.
Polri sudah mengantisipasi agar tidak ada kampanye hitam dengan berita-berita hoaks pada pesta demokrasi masyarakat.
“Yang harus diingat media sosial itu bukan ruang privat, tapi ruang publik sehingga harapanya masyarakat bisa bijak dalam bermedia,” ujarnya dalam Diskusi Publik Jelang Pilkada Kota Bekasi, Kamis (15/3).
Dia berpendapat, ada hal yang sebaiknya diperhatikan dalam menyebar informasi untuk konsumsi umum, lalu pastikan informasi itu benar dan bermanfaat untuk umum, jangan sampai terpancing emosi.
“Pihak Polri selalu menggunakan logika dan estetika. Dan dalam upaya Polri menangani konten hoax, penegakan hukum merupakan langkah terakhir,” ulasnya.
Sebelumnya, Polri telah melakukan upaya preventif dengan memonitor setiap berita kemudian memberikan stempel Hoax dan disebarkan kembali ke masyarakat.
“Pilkada itu logikanya seperti anak kecil, sebentar ribut sebentar berkawan lagi, yang di atas berantem yang di bawah berantem kemudian yang di atas sudah berkawan lagi, tapi yang di bawah masih berantem,” kata Pujo.
Polri sudah mengantisipasi agar tidak ada kampanye hitam dengan berita-berita hoaks pada pesta demokrasi masyarakat.
- Ketua MRP Papua Barat Daya: Jangan Golput, Pastikan Pesta Demokrasi Aman dan Lancar
- Apel Siaga Patroli Pengawasan Masa Tenang Pilkada Serentak 2024 Digelar di Rohil
- ASN Kota Bogor Diingatkan Jaga Netralitas Menjelang Pilkada
- Masa Cuti Kampanye Berakhir, Aep Syaepuloh Kembali Jabat Bupati Karawang
- Aktivis Dorong Semua Pihak Mewujudkan Pilkada Maluku Utara Aman dan Nyaman
- Info Terkini OTT KPK yang Menyeret Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah