Pilkada Jadi Penyebab Perceraian
Senin, 15 Agustus 2011 – 07:29 WIB

Pilkada Jadi Penyebab Perceraian
JAKARTA - Kementerian Agama (Kemenag) menyatakan, pemilihan kepala daerah (pilkada) menjadi salah satu penyebab perceraian di Indonesia. Selain itu, pilpres, pemilu, hingga pilkades juga menjadi penyumbang.
Dirjen Bimas Islam Nasaruddin Umar mengatakan, perceraian akibat politik mulai marak. Data terakhir mencapai 400-450 pasangan berpisah karena beda pilihan. Bahkan, angka tersebut pernah mencapai 500 pasangan.
Baca Juga:
’’Ternyata pilkada menyumbang perceraian. 80 persen perceraian itu di usia perkawinan rumah tangga dini. Usia 5 tahun. Tentunya anak-anak masih kecil. Juga ada risiko sosial jadi janda muda,’’ kata Nasaruddin usai membuka penganugerahan keluarga sakinan dan KUA teladan di Jakarta, kemarin (14/8).
Diakui Nasaruddin, data 2010 jumlah perceraian naik luar biasa. Problem yang masuk ke seluruh pengadilan agama mencapai 314.394 kasus. Dari angka tersebut, yang berujung kepada cerai mencapai 284.379 pasangan.
JAKARTA - Kementerian Agama (Kemenag) menyatakan, pemilihan kepala daerah (pilkada) menjadi salah satu penyebab perceraian di Indonesia. Selain itu,
BERITA TERKAIT
- Kemenkes Mengimbau Masyarakat Bersinergi Melawan Hoaks soal Imunisasi
- Kemenag Dorong Wakaf Hijau Jadi Gerakan Nasional Pelestarian Lingkungan
- Mendagri Tito Didampingi Dirjen Bina Adwil Terima Menlu Denmark
- Beri Semangat Sopir Bongkar Muat, Polres Pelabuhan Tanjung Priok Bagikan Sembako
- Papua Barat Daya Provinsi Pertama di RI Pecahkan Rekor MURI 10.000 Telur Paskah
- Pramono belum Putuskan Penerapan PPBKB 10 Persen di Jakarta