Pilkada Langsung Picu Ketidaknetralan Birokrasi
Senin, 15 April 2013 – 15:31 WIB

Pilkada Langsung Picu Ketidaknetralan Birokrasi
JAKARTA - Pemilihan kepala daerah (Pilkada) langsung dinilai memperburuk birokrasi. Dalam pilkada langsung di delapan daerah yang diriset Indonesia Corruption Watch (ICW) menunjukkan birokrasinya tidak bisa bersikap netral.
"Politisasi biasanya diawali bersih-bersih birokrasi jauh hari sebelum pilkada dilaksanakan. Yang dibersihkan adalah birokrasi yang berpotensi tidak mendukung incumbent," kata Ade Irawan, deputi Coordinator ICW di Jakarta, Senin (15/4).
Kocok ulang (rotasi) mutasi menjadi cara bagi incumbent untuk memastikan bahwa posisi-posisi penting bagi pemenangan pemilu diisi oleh aparatur yang sudah pasti mendukungnya. Penempatan para loyalis di posisi strategis akan memudahkan dalam mobilisasi birokrasi dan menjadikan dana APBD/APBN sebagai logistik pemenangan.
"Biasanya proses bersih-bersih birokrasi juga menjalar ke jabatan struktural yang lebih rendah. Malah dari hasil monitoring, kocok ulang birokrasi merambat hingga ke tingkat kelurahan," ujarnya.
JAKARTA - Pemilihan kepala daerah (Pilkada) langsung dinilai memperburuk birokrasi. Dalam pilkada langsung di delapan daerah yang diriset Indonesia
BERITA TERKAIT
- Momen Hari Kartini, Andini Anissa Jadi Perempuan Pertama Peraih Gelar Kubestronaut
- Kiprah Kartini Hulu Migas Membangun Ketahanan Energi untuk Negeri
- Bantu Nelayan, HNSI Dorong Pemerintah Pakai Teknologi Alternatif
- KSPSI Dorong Indonesia Meratifikasi Konvensi ILO 188 untuk Perlindungan Awak Kapal Perikanan
- Dendi Budiman: Miskinkan Hakim dan Pengacara Terlibat Suap Rp 60 Miliar
- Gibran Buat Konten Bonus Demografi, Deddy PDIP: Jangan Banyak Bikin Video, Kerja Saja