Pilkada Serentak: Menang Jangan Jemawa, Kalah Harus Ikhlas
“Sebagaimana Piala Dunia, ada yang lolos ada yang pulang lebih dulu. Itu harus diterima. Jadi, demokrasi itu tidak hanya berhenti di pemilu. Para pendukung calon kepala daerah yang kalah harus bisa menggeser pemikirannya. Bukan lagi siapa yang kita dukung, tetapi agenda apa yang yang kita perjuangkan,” terang Sri.
Yunanto menilai kesuksesan pilkada serentak menjadi bukti demokrasi di Indonesia sudah berada di rel yang benar.
Meski demikian, dia mengakui masih ada kelompok yang ingin memprioritaskan golongan di atas kepentingan bangsa.
Selain itu, masih ada yang menilai demokrasi tidak sesuai ajaran agama.
“Memang demokrasi tidak selevel dengan agama. Demokrasi ini soal muamalah. Jadi, sangat jelas, konsep demokrasi dan agama itu tidak sama,” tegas Sri. (jos/jpnn)
Staf Ahli Menkopolhukam Sri Yunanto bersyukur karena Pilkada Serentak 2018 berjalan aman dan lancar.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Besok Pilkada, Ayo Bantu Prabowo Lepas dari Pengaruh Mulyono
- Survei Trust Indonesia: MK-BISA Potensial Memenangi Pilgub Maluku Utara
- Palembang Dikepung Banjir, Bagaimana dengan TPS?
- Masa Tenang Pilkada, Polda Sumsel Pertebal Pengamanan Pilkada hingga ke Kepelosok
- Bertarung di Pilkada Jakarta, Ridwan Kamil-Suswono Tetap Mencoblos di Jawa Barat
- Polres Rohil Kerahkan 363 Personel Amankan Pilkada 2024, Ini Pesan AKBP Isa