Pilkada Sidoarjo, Pengamat: Publik Hindari Kandidat yang Terkait Korupsi
jpnn.com, SIDOARJO - Pengamat komunikasi politik dari Universitas Airlangga, Suko Widodo meyakini publik akan lebih memilih kandidat yang tidak ada hubungannya dengan kasus korupsi dalam Pilkada yang bakal dihelat 9 Desember mendatang.
Hal tersebut juga berlaku di Kabupaten Sidoarjo.
“Dari hasil survei, warga Sidoarjo menginginkan adanya perubahan, dan itu salah satunya adalah pemimpin yang bersih, kandidat yang tidak ada hubungannya dengan kasus korupsi,” kata Suko Widodo, Selasa (11/8).
Sejumlah survei memang menyebut, salah satu isu utama yang menjadi perhatian masyarakat Sidoarjo adalah soal korupsi.
Seperti survei Alvara Research Center beberapa waktu lalu yang menyebutkan bahwa warga paling tidak puas terhadap program pemberantasan korupsi di Sidoarjo.
Oleh karena itu, Suko menilai, parpol akan benar-benar memperhatikan preferensi masyarakat tersebut di dalam menentukan kandidat yang bakal diusung.
"Biasanya pemimpin yang tidak bersih atau berafiliasi dengan pihak-pihak yang terkena kasus korupsi, akan dihindari pemilih. Hal-hal seperti ini tentu akan sangat memengaruhi pola dan strategi komunikasi politik untuk pemenangan di Sidoarjo,” ujar doktor ilmu komunikasi tersebut.
Saat ini, sejumlah kandidat bersaing memburu tiket Pilkada Sidoarjo.
Hingga saat ini, Pilkada Sidoarjo belum memunculkan kandidat yang benar-benar akan maju.
- Uang Suara
- Denny JA Sebut Prabowo dapat Sentimen Negatif soal Pilkada Dipilih DPRD
- Gubernur Jabar Terpilih Dedi Tak Akan Bentuk Tim Transisi Jelang Kepemimpinannya
- Cambuk Illiza
- INSPIRA Sebut Kapolri Sigit Bawa Perubahan di Polri
- Konfigurasi Politik Nasional Dinilai Tak Mendukung Sikap Polisi untuk Humanis