Pilkada Sleman: PDI Perjuangan Masih Menjadi Partai Seksi untuk Kendaraan Politik Para Calon

jpnn.com, SLEMAN - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sampai hari ini masih dianggap seksi untuk dijadikan kendaraan politik para calon pemimpin daerah.
Salah satunya di Sleman, DIY, di mana seluruh bakal calon (balon) bupati yang elektabilitasnya tinggi mendaftar berebut rekomendasi PDI Perjuangan.
Hari ini, Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo (KSP) resmi mendaftar sebagai balon Bupati melalui Partai PDI Perjuangan.
Puluhan pendukung dan struktural partai Amanat Nasional (PAN) Kabupaten Sleman turut mengiringi langkah Kustini mendatangi kantor DPC PDIP Perjuangan.
Kustini mengatakan, Partai PAN yang dipastikan bakal kembali mengusung dirinya tidak bisa berjalan sendiri di Pilkada Sleman 2024.
Penyebabnya, PAN hanya mengantongi 6 kursi DPRD Sleman sehingga harus berkoalisi dengan partai politik lainnya.
"Kami PAN memang harus berkoalisi, karena itu kami mendaftar, kami ingin berkoalisi dengan PDIP yang sebelumnya juga mengusung saya. Semoga pendaftaran ini menjadi suatu komunikasi yang terbaik," kata Kustini, Jumat (17/5/2024).
Sejauh ini, Kustini mengaku sudah menjalin komunikasi dengan hampir semua Parpol di Sleman. Namun yang secara resmi sudah mendaftar dan mengembalikan formulir ke PKB, NasDem dan PDI Perjuangan. Kustini juga mengaku membangun komunikasi dengan Gerindra, Golkar dan PKS.
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sampai hari ini masih dianggap seksi untuk dijadikan kendaraan politik para calon pemimpin daerah.
- Reaksi Hasto setelah Dengar Dakwaan KPK: Ini Daur Ulang demi Kepentingan Politik
- Hasto Kristiyanto: Tanpa Supremasi Hukum, Republik Ini Tak Akan Kokoh
- Rekan-Rekan Sekjen PDIP Hadir di Sidang Perdana, Pakai Kaus Hasto Tahanan Politik
- Sebelum Sidang, Hasto Sebut Kasusnya sebagai Kriminalisasi Politik
- Febri Nilai Dakwaan Terhadap Hasto Menyimpang dari Fakta Hukum
- Jadi Kuasa Hukum Hasto, Febri Diansyah Bongkar 4 Poin Krusial di Dakwaan KPK