Pilkada Sumut dan Sulsel Dinilai Paling Rawan Konflik
Kamis, 10 Januari 2013 – 03:02 WIB
“Kerusuhan Pilkada hampir terjadi di seluruh Indonesia sepanjang 2012. Karena itu khusus untuk Sumut, IPW mengingatkan Kapolda untuk segera mengantisipasi. Salah satunya harus segera mengumpulkan semua calon dalam satu forum,” katanya.
Dalam pertemuan tersebut, Kapolda menurut Neta juga nantinya penting memastikan para calon membuat komitmen bersama. Dimana itu tertuang dalam surat pernyataan bersama yang isinya secara garis besar, berisi komitmen siap kalah dan berjanji bersama-sama menjaga kemanan dan ketertiban masyarakat.
Hal ini dinilai sangat penting, karena sepanjang kerusuhan Pilkada, IPW menduga kepolisian belum siap menghadapi Pilkada langsung. “Ini dapat dibuktikan karena di banyak daerah, polisi sepertinya terlihat kedodoran menghadapi kondisi di lapangan,” katanya.
Secara umum IPW menilai keamanan Indonesia sepanjang tahun 2012 tergolong rawan. Berbagai konflik dan kerusuhan terjadi di sejumlah daerah, sehingga menyebabkan 154 orang tewas dan 217 luka. "Dari jumlah ini , 1 TNI tewas, 2 Brimob tewas, 6 TNI luka, dan 6 polisi luka," ujarnya yang memastikan konflik terjadi mulai dari bentrok antar kampung, aparat dengan warga, antar aparat keamanan, perkelahian pelajar, bentrokan mahasiswa maupun ulah suporter sepakbola dan akibat kerusuhan pemilihan kepala daerah.(gir/jpnn)
JAKARTA – Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S.Pane, mengingatkan jajaran Kepolisian Daerah (Polda) benar-benar mengintensifkan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Elly Lasut-Hanny Joost Pajouw Dinilai sebagai Paslon Terkuat di Pilkada Sulut 2024
- Petani Sibalaya Sambut Baik Program Berani Panen Raya Anwar Hafid
- Blusukan di Tanah Tinggi, Pramono Anung Serap Aspirasi Warga Rusun hingga Kaum Lansia
- BISON Indonesia Apel Akbar di Pandeglang, Siap Menangkan Andra-Dimyati
- Anak Muda Pendukung Paslon RIDO Langsung Tancap Gas, Sediakan Mobil Curhat & Dokter Keliling
- Calon Bupati Mimika Maximus Tipagau Merasa Dirugikan soal Berita Palsu