Pilkada Tinggal Hitung Hari, Tak Perlu Drama Lagi
jpnn.com, JAKARTA - Situasi Pilkada DKI belakangan dianggap mirip dengan Pilpres 2014 yang penuh drama.
Penyebabnya adalah perbedaan hasil dari sejumlah lembaga survei, sehingga sangat mungkin ada pasangan calon yang akan bersikap seolah sudah pasti menang.
"Ini (drama gubernur-gubernuran) sangat mungkin terjadi, karena lembaga survei masing-masing memiliki hasil berbeda sehingga memunculkan respons berbeda juga. Belum lagi ketika hasil quick count nanti munculnya berbeda," kata Direktur Lingkar Madani untuk Indonesia Ray Rangkuti, di Jakarta, Minggu (16/4).
Menurutnya itu mirip saat Pilpres 2014, ketika kubu Prabowo Subianto - Hatta Radjasa sempat melakukan syukuran dan berkegiatan yang seolah sudah terpilih meski belum ada keputusan resmi.
Orang-orang menyebut hal itu sebagai drama "presiden-presidenan."
Gejala serupa, kata dia, kembali tampak saat ini, padahal waktu pencoblosan masih beberapa hari lagi.
Program visi-misi pasangan Anies Baswedan - Sandiaga Uno sudah dijalankan dengan kondisi seolah mereka sebagai pemenang dalam pemilihan gubernur Jakarta.
"Sepertinya ini bagian dari strategi menguatkan dukungan dan meningkatkan kepercayaan diri di akhir masa kampanye," ujar Ray.
Situasi Pilkada DKI belakangan dianggap mirip dengan Pilpres 2014 yang penuh drama.
- Anies Dukung Pramono – Rano Karno, Brando Susanto: Jakarta Jadi Contoh Demokrasi yang Sejuk
- Sukarelawan PMJ Ajak Warga Jakarta Tak Pilih Pemimpin yang Melukai Hati Umat
- 7 Hari Jelang Pencoblosan Pilkada, Hasto: Banyak Kandidat dari PDIP Berasal dari Rakyat
- Pemuda Pancasila Dukung RIDO di Pilkada DKI Karena Diyakini Mumpuni
- Gandeng Klub Sepak Bola Jurnalis, KPU DKI Ajak Masyarakat Berkontribusi di Pilkada
- Kampanye Akbar Ridwan Kamil-Suswono Bakal Dihadiri 20 Ribu Orang, Dimeriahkan Dewa 19