Pilkades Bogor Telan Rp244,8 M, Sehari
Selasa, 26 Maret 2013 – 08:33 WIB
Menurut Sofyan, virus tersebut bukan hanya telah menggerogoti elit politik, tetapi juga telah menurun dan menyebar di setiap tubuh perpolitikan negara ini. “Melalui beberapa disertasi, saya pernah menemukan kalau money politics itu telah turun hingga sampai di tingkat pemilihan RT dan RW,” paparnya.
Semboyan, “ambil uangnya, coblos sesuai kata hati” merupakan tren baru dalam sistem demokrasi tanah air saat ini. “Itulah wajah demokrasi ala Indonesia.,” katanya.
Demokrasi, imbuh Sofyan, mempunyai arti yang sangat beragam. Tetapi pada dasarnya mempunyai makna yaitu kesejahteraan masyarakat.
“Dengan tingginya partisipasi politik masyarakat, diharapkan akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Tetapi yang terjadi justru sebaliknya. Tingkat kehidupan sosial masyarakat semakin rendah, karena sistem dan pola yang tidak sehat tersebut,” pungkasnya.
BOGOR - Fantastis. Sekira Rp244,8 miliar habis dalam perhelatan pemilihan 202 kepala desa (Pilkades), seharian kemarin. Dana sebesar itu antara lain,
BERITA TERKAIT
- Gerakan Guna Ulang Jakarta, Edukasi Mengurangi Pemakaian Plastik Sekali Pakai
- Fasilitas Makin Lengkap, Triboon Hub Tambah 2 Resto Baru di Jakarta
- Durasi Pemadaman Lampu Program Earth Hour Terlalu Singkat
- Di Tengah Sosialisasi Tupoksi kepada Warga, MKD DPR RI Singgung Pelat Nomor Khusus
- Tjahjo Kumolo Meninggal Dunia, Warga Bekasi Diminta Kibarkan Bendera Setengah Tiang
- Anies Bangun Kampung Gembira Gembrong dengan Dana Rp 7,8 Miliar dari Infak Salat Id di JIS