Pilot Bangladesh Sogok PNS Kemenhub dengan Sabu-sabu

jpnn.com - Ditresnarkoba Polda Metro Jaya terus memeriksa dua pilot yang kedapatan membawa sabu-sabu di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur. Kasubdit I Ditres Narkoba Polda Metro Jaya AKBP Jean Calvijn mengatakan, pilot berinisial GS dari sebuah maskapai asal Bangladesh menyuap BC, seorang pegawai negeri sipil (PNS) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dengan sabu-sabu 0,8 gram.
BC merupakan pilot yang penguji GS dalam simulasi. “Kesempatan tes simulasi ini dimanfaatkan untuk menyerahkan sabu ke pengujinya yaitu BC," kata Jean Calvijn di Polda Metro Jaya, Minggu (5/8).
Kedua pilot itu telah tiga kali melakukan transaksi serah terima sabu-sabu. Pemberian barang haram itu selalu dilakukan saat GS melakukan tes simulasi.
Calvijn menjelaskan, GS bekerja di maskapai asing dan setiap enam bulan harus melakukan tes simulasi di Indonesia. Dalam tiga kali transaksi, BC selalu mendapatkan sabu secara cuma-cuma.
"Jadi yang bersangkutan (BC) menentukan kelulusan GS. Ini tertuang dalam berita acara pemeriksaan kedua tersangka,” sambung dia.
Meski begitu, polisi belum menyentuh kasus suapnya. Sebab, polisi masih fokus mengembangkan sumber sabu-sabu tersebut.
Polisi juga menggali kemungkinan keterlibatan pilot lain dalam penyalahgunaan narkoba. Kini, polisi menjerat kedua pilot itu dengan Pasal 114 ayat (1) subsider Pasal 112 ayat (1) juncto Pasal 132 ayat (1) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika yang ancaman hukuman minimalnya lima tahun penjara serta denda Rp 1 miliar.(cuy/jpnn)
Ditresnarkoba Polda Metro Jaya memeriksa dua pilot yang kedapatan membawa sabu-sabu di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan
- ASN Ini Masuk Sel Setelah Ditangkap Saat Mengambil Paket Sabu-Sabu
- Perusahaan Travel Dilaporkan ke Polda Metro Jaya atas Dugaan Penipuan
- Masa Penahanan Nikita Mirzani Diperpanjang hingga 40 Hari
- Alasan Polisi Perpanjang Penahanan Nikita Mirzani
- Asyik Menimbang Sabu-Sabu, 3 Pemuda Diringkus Polisi
- Wanita di Depok Dirampok dan Diperkosa