Pilot Garuda Batalkan Rencana Mogok Kerja
jpnn.com, JAKARTA - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk terus melakukan restrukturisasi keuangan. Pada awal semester kedua tahun ini, perusahaan dengan kode dagang GIIA tersebut melunasi obligasi berdenominasi rupiah sebesar Rp 2 triliun.
Direktur Utama Garuda Indonesia Pahala N. Mansury mengungkapkan, pelunasan tersebut merupakan komitmen perseroan guna memenuhi kewajiban penerbitan surat utang. ”Perolehan obligasi tersebut dilakukan pada 2013 merupakan bagian dari aksi korporasi perseroan untuk ekspansi perusahaan dan peremajaan armada,” ujarnya Jumat (6/7).
Kala itu sebesar 80 persen obligasi digunakan untuk pembayaran uang muka pembelian pesawat. Serta, 20 persen digunakan sebagai modal untuk pembayaran sewa pesawat. Obligasi tersebut memiliki tenor selama lima tahun, mulai periode 2013 hingga 2018, dengan pembayaran pokok obligasi dilakukan secara penuh saat jatuh tempo. Tingkat suku bunga yang dibayarkan sebesar 9,25 persen per tahun dan dibayar setiap tiga bulan.
Pada kuartal pertama 2018, perseroan berhasil menekan kerugian maskapai hingga 36,5 persen menjadi USD 64,3 juta atau setara Rp 868 miliar (kurs Rp 13.500). Perusahaan juga berhasil mencatatkan kenaikan pendapatan operasional sebesar 7,9 persen menjadi USD 983 juta atau setara Rp 13,27 triliun dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar USD 910,7 juta.
Komitmen Garuda Indonesia untuk memperbaiki kinerja keuangan mendapat respons positif dari Serikat Pekerja Garuda (Sekarga) maupun APG (Asosiasi Pilot Garuda). Sekarga dan APG akhirnya membatalkan rencana untuk mogok terbang.
”Komitmen yang bisa dilakukan adalah perbaikan, baik masalah keuangan, kelancaran operasional, maupun hal lain terkait komunikasi pengelolaan SDM (sumber daya manusia). Review berkala untuk perbaikan dilakukan langsung oleh Kementerian BUMN,” terang Pahala.
Direksi juga terus berusaha melakukan perbaikan industrial meliputi hubungan kerja dan pengaturan cara kerja yang akan dievaluasi secara periodik. ”Juga terkait hubungan kerja, khususnya dalam hal kepada pilot-pilot. Kami berjanji juga akan perbaiki mau seperti apa,” urainya.
Dengan demikian, pihaknya memastikan bahwa operasional penerbangan Garuda terus berjalan normal. Terutama dalam melayani penerbangan ibadah haji 2018/1439 H.
Pilot Garuda membatalkan rencana mogok kerja, menyusul komitmen pihak perusahaan memperbaiki kinerja keuangan.
- Garuda Indonesia Berencana Menambah 15 hingga 20 Pesawat Tahun Depan
- Generasi Taruna
- Mulai Desember 2024, Garuda Indonesia Bakal Turunkan Harga Tiket Rute Domestik
- Garuda Indonesia dan Pusat Fertilitas Alpha IVF & Women’s Specialists Kuala Lumpur Teken Kerja Sama
- Menjelang Natal dan Tahun Baru, Garuda Pastikan tidak Ada Kenaikan Harga Tiket
- Promo Tiket Pesawat hingga Hotel di Hub Space 2024 Sedot Perhatian Pengunjung