Pilot Lion Gagal Identifikasi Awan Cumulonimbus
Senin, 08 September 2014 – 06:44 WIB
Pilot yang bertugas saat itu diketahui bernama Kapten Pilot Mahlup Ghazali (WNI) dan Kopilot Chirag Kalra (warga negara India). Pesawat yang lepas landas dari Bandara Husein Sastranegara (Bandung) tersebut mengangkut 101 penumpang dan tujuh awak. Tidak ada korban jiwa dalam insiden itu. Namun, 45 penumpang menderita luka, selebihnya mengalami trauma.
Hasil investigasi KNKT yang diunduh pada 1 September 2014 menyatakan, kondisi pesawat normal dan layak terbang. Semua kru, termasuk pilot, juga dinyatakan memiliki lisensi valid dan sertifikat medis yang memenuhi syarat.
Namun, terjadi kabut tebal di runway 9 yang membuat pilot tidak bisa melihat dengan jelas posisi lintasan. Hasil investigasi menyebutkan bahwa pilot gagal mengidentifikasi adanya situasi alam yang disebut cumulonimbus (awan tebal dan tinggi akibat badai).
Awalnya pesawat dikendalikan kopilot. Lalu ketika dalam posisi akan mendarat, pilot mengambil alih kendali. Proses itu juga dinilai sebagai salah satu permasalahan. Pilot mencoba untuk berputar dan berupaya mendekati runway. Namun, sudah terlambat. (gen/c7/sof)
JAKARTA - PT Lion Mentari Airlines (Lion Air) segera menentukan sikap terkait dengan kecelakaan yang menimpa pesawat Boeing 737-800 di sekitar Bandara
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Masjid Indonesia Pertama di Yokohama Jepang Resmi Dibangun
- KAI Properti Dukung Pelestarian Lingkungan Melalui Aksi Tanam Pohon
- Mbak Rerie: Pembangunan Kebudayaan Bukan Langkah yang Mudah, Butuh Dukungan Semua Pihak
- Saleh Ingatkan Pemerintah Waspada soal Defisit BPJS Kesehatan
- Gegara Dilarang Pakai Narkoba, RR Tega Aniaya Istri Hingga Tewas
- Mengisi Kuliah Umum di Politeknik PU, AHY Bicara Program Makan Bergizi Gratis