Pilot Lion Sulit Kendalikan Hidung Pesawat yang Otomatis Terdorong ke Bawah
Pilot Lion Air mengalami kesulitan untuk mengendalikan pesawat Boeing 737 MAX8 karena sistem keamanan otomatis berulang kali mendorong hidung pesawat itu ke bawah.
Demikian salah satu kesimpulan awal yang diperoleh dari hasil penyelidikan kecelakaan penerbangan Lion Air JT610 yang terjadi akhir Oktober lalu.
Penyelidikan difokuskan pada pertanyaan, apakah informasi yang salah dari sensor menyebabkan sistem itu secara otomatis mengarahkan hidung pesawat ke bawah.
Boeing 737 MAX 8 itu jatuh ke Laut Jawa pada 29 Oktober 2018, menewaskan 189 orang penumpang dan kru.
Media The New York Times melaporkan bahwa informasi dari data recorder penerbangan Lion Air termasuk yang diserahkan ke DPR RI seperti dilaporkan oleh media setempat.
Peter Lemme, pakar komunikasi penerbangan dan mantan insinyur Boeing, menulis analisis mengenai data tersebut di blognya.
Kangtor berita Associated Press tidak dapat memverifikasi kebenaran laporan yang diposting online tersebut.
Pesawat MAX, versi terbaru pesawat Boeing 737 yang populer, memiliki sistem keamanan otomatis yang mendorong hidung pesawat ke bawah jika sensor mendeteksi bahwa hidung pesawat itu sangat tinggi sehingga bisa mogok secara aerodinamis.
- Universitas Australia Akan Jadi yang Pertama Gunakan AI di Asia Pasifik
- Dunia Hari Ini: Pesawat Azerbaijan Airlines yang Jatuh Kemungkinan Ditembak Rusia
- Rencana Indonesia Bangun Pembangkit Tenaga Nuklir Dikhawatirkan Memicu Bencana
- Dunia Hari Ini: Dua Negara Bagian di Australia Berlakukan Larangan Menyalakan Api
- Dunia Hari Ini: Harvey Moeis Divonis Enam Setengah Tahun Penjara
- Australia Membutuhkan Pekerja Lepasan yang Cukup Banyak Menjelang Akhir Tahun