Pilpres 1Putaran, Negara Rugi Triliunan
Kamis, 18 Juni 2009 – 21:54 WIB
JAKARTA - Penggiringan opini publik untuk mewujudkan pilpres satu putaran dengan menggunakan lembaga survei mendapat kritikan dari Jusuf Kalla. Capres nomor urut 3 yang diusung Golkar dan Hanura ini menilai jika Pilpres dipaksakan satu putaran dengan menghalalkan segala cara maka negara justru bisa rugi ratusan triliun rupiah. JK menegaskan, bangsa ini sangat membutuhkan pemimpin yang bisa bergerak cepat membangun bangsa dan menghindarkannya dari berbagai masalah. "Jika selalu telat membina bangsa, selalu telat membangun bangsa, itu ruginya bisa ratusan triliun," ulang JK.
Bahkan menurut JK, upaya menggiring opini pilpres satu putaran sekaligus merusak nilai-nilai demokratis yang ingin ditegakkan dalam pilpres. Pasalnya, masyarakat digiring untuk tidak hati-hati dalam memilih presiden dan bisa mendorong masyarakat salah dalam memilih presiden.
Baca Juga:
"Sangat tidak etis kalau terlebih dahulu meminta sesuatu yang tidak demokratis. Tapi yang paling penting lagi, alasannya tidak relevan. Memang benar 1 putaran menghemat bisa menghemat Rp4 triliun dan benar Rp4 triliun itu besar. Tapi kalau Anda salah memilih pemimpin bisa kita rugi ratusan triliun," tukas JK usai menghadiri Pesta Demokrasi Perempuan Indonesia, di Senayan City, Kamis (18/6).
Baca Juga:
JAKARTA - Penggiringan opini publik untuk mewujudkan pilpres satu putaran dengan menggunakan lembaga survei mendapat kritikan dari Jusuf Kalla. Capres
BERITA TERKAIT
- Jokowi Dampingi Ahmad Luthfi dan Gus Yasin Pawai, Disambut Puluhan Ribu Warga Banyumas
- Pram-Doel Ketemu Anies, Ketum Golkar Singgung RK Justru Berjumpa Prabowo & Jokowi
- KSPSI Siap Memenangkan Pramono Yang Perjuangkan UMP Terbaik
- Survei PSI: Masyarakat Kaltim Pilih Rudy Mas'ud-Seno Aji
- 12 Jurus Ridwan Kamil Atasi Polusi di Jakarta
- Hadiri Senam Partai 60lkar, Richard Moertidjaya Ajak Masyarakat Terapkan Gaya Hidup Sehat