Pilpres 2019: Deklarasi Prabowo Subianto Bisa Satu Paket

jpnn.com, JAKARTA - Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sepakat mengusung Prabowo Subianto sebagai calon presiden di Pilpres 2019.
Namun bukan tidak mungkin ada partai lain yang akan bergabung mengusung mantan Komandan Jenderal (Danjen) Komando Pasukan Khusus (Kopassus) itu.
Ketua DPP Partai Gerindra Nizar Zahro pun mengakui hal tersebut. Menurut Nizar, pada prinsipnya politik itu sangat dinamis.
Karena itu, Nizar melanjutkan, bisa saja nanti PKB, PAN, dan Partai Demokrat berkoalisi dengan Partai Gerindra mengusung Prabowo.
"Namun, yang jelas sampai hari ini Gerindra dan PKS sudah berkoalisi, kalau capresnya sudah oke, Prabowo Subianto," kata Nizar, Minggu (25/3).
Dia mengatakan, awal April nanti DPP Partai Gerindra akan memberikan saran kepada Prabowo agar mendeklarasikan atau mengumumkan langsung satu paket yakni presiden beserta calon wakil presiden (cawapres).
"Kami menginginkan satu paket deklarasi. Cuma masih banyak perkembangan dan dinamis," ungkap legislator daerah pemilihan Jawa Timur XI kelahiran Bangkalan, 18 Agustus 1974 itu.
Pada prinsipnya, Nizar menambahkan, pihaknya sangat terbuka jika ada partai mana pun yang mau berkoalisi mengusung Prabowo. "Prinsipnya nothing to lose saja terbuka," ungkapnya.
DPP Partai Gerindra menyarankan deklarasi Prabowo Subianto sebagai capres di Pilpres 2019 bisa satu paket dengan cawapres.
- Presiden Prabowo Bakal Lantik 961 Kepala Daerah Hari Ini
- Seusai Lantik Pejabat, Prabowo Terima Uang Kuno yang Ditandatangani Ayahnya
- Prabowo Prihatin dengan Betapa Beratnya Beban Kerja para Hakim
- Iftitah Paparkan 5 Program Unggulan Kementrans saat Ratas dengan Presiden Prabowo
- Analisis Pengamat Soal Ucapan Jokowi Tak Ada yang Berani Kritik Prabowo, Ada Kalimat Sakit Hati
- Tanggapi Aksi Demonstrasi, Fauzan Irvan: Perlu Memahami, Prabowo Baru 100 Hari Memerintah