Pilpres 2019: Momentum Gatot Nurmantyo Sudah Lewat
jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Adi Prayitno menilai, saat ini Anies Baswedan dan Gatot Nurmantyo paling berpotensi mendampingi Prabowo Subianto di Pilpres 2019.
Adi memperkirakan, munculnya dua nama tersebut kemungkinan sengaja dimunculkan sebagai langkah politik Gerindra untuk melihat reaksi publik. Selain itu, kemungkinan untuk membaca pergerakan lawan politik. Namun di sisi lain, tak tertutup peluang bukan berasal dari kubu Prabowo.
"Di luar dari kontroversi rumor tersebut, saya kira Anies maupun Gatot cukup berpeluang menjadi cawapres Prabowo, meski kecil," ujar Adi kepada JPNN, Rabu (28/3).
Pengajar di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarief Hidayatullah Jakarta ini menyebut Gatot dan Anies sama-sama populer, terutama saat Pilkada DKI Jakarta digelar pada 2017 lalu.
"Misalnya Gatot, disebut-sebut dekat dengan umat Islam dan juga dekat dengan pendukung Aksi 212. Selain itu juga mantan Panglima TNI," ucapnya.
Meski demikian, secara pribadi Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia menilai ada beberapa kelemahan jika Prabowo menggandeng Gatot.
"Momentum Gatot sudah lewat. Pendukung aksi 212 juga kini telah menjadi sejumlah varian dan tak bisa diklaim milik satu komponen partisan tertentu," katanya.
Kelemahan lain, popularitas Gatot menurut Adi cenderung menurun selama tak lagi menjabat Panglima TNI. Pemberitaan seputar kegiatan Gatot berkurang drastis.
Popularitas Gatot Nurmantyo cenderung menurun selama tak lagi menjabat Panglima TNI.
- Deddy Sitorus Bicara Soal Perubahan Sikap Jokowi Setelah Pilpres 2019, Jleb Banget!
- Gatot Nurmantyo Anggap Salim Said Guru Bagi Setiap Kolonel TNI
- Prabowo Pernah Ucapkan 'Ndasmu' untuk Klaim Presiden Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi
- Debat Perdana Capres, Anies Didukung Ayah Korban Tewas Kerusuhan Pilpres 2019
- Syahganda Minta Anies Mendoakan 3 Nama ini Saat Berada di Multazam
- Saiful Mujani Ingatkan Jangan Sampai Terulang Perbuatan Merusak Demokrasi