Pilpres 2019: Panutan Adem Ayem, Rakyat Juga Tenang
jpnn.com, JAKARTA - Pengamat komunikasi politik Universitas Paramadina Hendri Satrio mengatakan, tim sukses dan pendukung calon presiden-wakil presiden seharusnya menjual program serta keunggulan jagoannya menjelang Pilpres 2019.
“Bukan malah memprovokasi pendukungnya untuk saling menjelekkan dan menyerang lawan,” ujar Hendri, Kamis (6/12).
Hendri mengungkapkan, proses demokrasi akan langgeng dan damai tiga hal tercapai.
Ketiga hal itu yaitu ekonomi merata, hukum yang tidak tebang pilih, dan kedewasaan berpolitik.
Namun, saat ini kombinasi tiga hal itu masih jauh panggang dari api sehingga timses dan pendukung semakin ngawur.
“Padahal kegagalan timses notabene adalah kegagalan capres dan cawapres 2019,” tambah founder lembaga survei KedaiKopi ini.
Menurut Hendri, kultur masyarakat Indonesia masih mengikuti tokoh dan panutan. Kalau panutannya adem ayem, masyarakat juga akan tenang. Begitu pula sebaliknya.
Dia menambahkan, situasi semakin pelik karena hoaks dan ujaran kebencian bertebaran di media sosial.
tim sukses dan pendukung calon presiden-wakil presiden seharusnya menjual program serta keunggulan jagoannya menjelang Pilpres 2019.
- Hendri Satrio jadi Ketua IKA FIKOM Unpad
- Deddy Sitorus Bicara Soal Perubahan Sikap Jokowi Setelah Pilpres 2019, Jleb Banget!
- Sultan Najamudin Dianggap Figur Muda, Berpengalaman, dan Layak Membangun DPD RI
- Ide Menyatukan Kubu Anies & Ganjar Mesti Dipadukan dengan Kekuatan Rakyat
- Prabowo Pernah Ucapkan 'Ndasmu' untuk Klaim Presiden Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi
- Debat Perdana Capres, Anies Didukung Ayah Korban Tewas Kerusuhan Pilpres 2019