Pilpres 2024 Berpeluang Diikuti Hanya 1 Paslon, Lawan Kotak Kosong?
Oleh: Guru Besar Hukum Tata Negara UI Yusril Ihza Mahendra
jpnn.com - Ada pertanyaan menarik yang diajukan kepada saya menjelang pendaftaran pasangan bakal calon presiden dan bakal calon wakil presiden Pemilu 2024, di awal Oktober 2024 yang akan datang.
Pertanyaannya, bagaimana mengatasi keadaan jika yang mendaftar dan memenuhi syarat di Pemilu 2024 ternyata hanya satu pasangan calon presiden saja. Bagaimana cara mengatasinya?
Keberadaan hanya satu pasangan ini bisa terjadi karena memang hanya ada satu pasang yang memenuhi syarat, atau juga karena diboikot oleh calon pasangan lain.
Pertanyaannya, bisakah pilpres dilaksanakan dengan melawan kotak kosong seperti dalam pilkada?
Saya katakan, Pilpres itu jangan dibuat lelucon atau dagelan karena pilpres itu sangat menentukan perjalanan bangsa dan negara ke depan.
Putusan MK yang membenarkan pilkada satu pasangan lawan kotak kosong itu, mutatis mutandis tidak bisa diberlakukan pada pilpres.
Kotak kosong itu sendiri bukan subyek hukum yang bisa dipilih dalam pemilihan apa pun.
Kotak kosong itu tidak pernah mendaftar sebagai calon dalam pilpres.
Guru Besar Hukum Tata Negara Universitas Indonesia Yusril Ihza Mahendra bicara blak-blakan kemunginan Pilpres 2024 diikuti hanya satu pasangan calon.
- Gugatan Ditolak PTUN, Ketua Tim Hukum PDIP Menggaungkan Prabowo Yes, Gibran No
- PDIP Menerima Putusan PTUN, tetapi Persoalkan Hakim yang Membuatnya
- Sejumlah Menterinya Prabowo Ini Disorot Warganet, Ada yang Bikin Blunder, duh
- Upaya PDIP Jegal Gibran Kandas di PTUN, Ronny Bilang Begini
- Agus Andrianto Minta Arahan Yusril dalam Memimpin Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan
- Yusril Sebut Kasus 1998 Bukan Pelanggaran HAM Berat