Pilpres 2024 Berpotensi Terjadi Polarisasi, Formasi: Satu Putaran Jadi Solusi
jpnn.com, JAKARTA - Formasi Indonesia Moeda kembali menggelar diskusi bertajuk “Potensi Polarisasi Antara Kelompok Nasionalis Vs Nasionalis, Satu Putaran Jadi Solusi?" berlangsung di Longue Room, Universitas Nasional (UNAS), Senin (4/12/2023).
Koordinator Nasional (Kornas) Formasi Syifak Muhammad Yus menyampaikan pada dasarnya, polarisasi adalah sesuatu yang sehat dan alami.
Sebab, apabila tidak ada partai politik dan pilihan capres dan cawapres yang berbeda, maka masyarakat tidak akan memiliki pilihan.
Hanya saja, yang harus dihindari adalah polarisasi yang membelah sesama anak bangsa.
Namun, menurutnya polarisasi dalam kompetisi politik kerap dianggap sebagai bagian dari pertarungan hidup dan mati.
“Tentu kita masih ingat bagaimana kerasnya polarisasi yang terjadi selama proses pemilihan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta pada tahun 2017 lalu, antara pendukung pasangan Anies-Sandi dengan pendukung pasangan Ahok-Djarot,” ujar Syifak dalam paparannya di Jakarta.
Menurut dia, polarisasi terjadi antara kelompok nasionalis yang diisi oleh pendukung Ahok-Djarot dengan kelompok agamis yang di dalamnya terdiri dari pendukung Anies-Sandi.
“Polarisasi itu terjadi hingga akar rumput, terjadi di perkampungan, komplek, bahkan hingga di gang-gang sempit perkampungan,” ujar Syifak.
Formasi Indonesia Moeda kembali menggelar diskusi bertajuk Potensi Polarisasi Antara Kelompok Nasionalis Vs Nasionalis, Satu Putaran Jadi Solusi?.
- 5 Berita Terpopuler: Perkiraan Sisa Formasi PPPK 2024 Keluar, Ribuan Pelamar Berebut, Insyaallah Honorer Lulus
- Bawaslu: Pendidikan Politik Penting untuk Hindari Masyarakat dari Polarisasi
- Gugatan Ditolak PTUN, Ketua Tim Hukum PDIP Menggaungkan Prabowo Yes, Gibran No
- PDIP Menerima Putusan PTUN, tetapi Persoalkan Hakim yang Membuatnya
- Upaya PDIP Jegal Gibran Kandas di PTUN, Ronny Bilang Begini
- Anies Baswedan Pastikan Hadiri Pelantikan Prabowo Sebagai Presiden Besok