Pilpres 2024 Berpotensi Terjadi Polarisasi, Formasi: Satu Putaran Jadi Solusi
Menurut Syifak, polarisasi itu terjadi bukan hanya di DKI Jakarta, bahkan sampai ke daerah lain yang dekat Jakarta dan masih berlanjut bahkan setelah Pilgub DKI Jakarta selesai.
Hal itu menjadi catatan kelam bagi demokrasi bangsa Indonesia. Fenomena itu menunjukkan bahwa demokrasi kita masih belum sehat.
“Dalam sejarah politik Indonesia, polarisasi pernah terjadi pada tahun 1965 antara kelompok nasionalis dan nasionalis. Pada tahun tersebut, terjadi gencatan senjata antarkedua kelompok yang sama. Keduanya sama-sama mengatasnamakan nasionalisme,” urainya.
Kedua, menurut Syifak, polarisasi antara kelompok nasionalis dan nasionalis juga terjadi tahun 1998.
“Masyarakat terpecah belah akibat polarisasi itu. Bahkan telah menimbulkan korban jiwa atas polarisasi yang terjadi pada masa itu,” katanya.
Lebih lanjut, Syifak mengatakan Pilpres 2019 antara Jokowi vs Prabowo juga menjadi catatan tersendiri.
Masyarakat pendukung Prabowo dan pendukung Jokowi terbelah hingga akar rumput. Polarisasi ini terjadi lantaran hanya ada dua pasang calon yang mengikuti kontestasi Pilpres di 2014 dan 2019. Artinya, polarisasi itu mutlak terjadi.
“Pilpres 2024 yang diikuti oleh tiga pasang calon, juga berpotensi hal yang sama. Polarisasi ini bahkan diprediksi akan terjadi tidak hanya antara kelompok Islamis dengan kelompok nasionalis, bahkan juga berpotensi terjadi antara kelompok nasionalis dan kelompok nasionalis seperti yang terjadi pada tahun 1965 dan tahun 1998,” ucapnya,
Formasi Indonesia Moeda kembali menggelar diskusi bertajuk Potensi Polarisasi Antara Kelompok Nasionalis Vs Nasionalis, Satu Putaran Jadi Solusi?.
- Bawaslu: Pendidikan Politik Penting untuk Hindari Masyarakat dari Polarisasi
- Gugatan Ditolak PTUN, Ketua Tim Hukum PDIP Menggaungkan Prabowo Yes, Gibran No
- PDIP Menerima Putusan PTUN, tetapi Persoalkan Hakim yang Membuatnya
- Upaya PDIP Jegal Gibran Kandas di PTUN, Ronny Bilang Begini
- Anies Baswedan Pastikan Hadiri Pelantikan Prabowo Sebagai Presiden Besok
- 1.045 Orang Ikut Tes Seleksi CPNS di Kabupaten Sorong, yang Dibuka 300 Formasi