Pilpres 2024: Prof Jimly Bicara Peluang Prabowo, Puan, Anies, Ahok
"Cuma enggak tahu, pemilih kita ini terlalu maskulin. Memang susahnya lagi, perempuan cenderung tidak memilih perempuan. Sukanya laki-laki, susah gitu lho," lanjutnya.
Bagaimana dengan Anies Baswedan yang kini menjadi gubernur DKI Jakarta?
"Dia juga orang bagus. Mudah-mudahan nanti, selesai gubernur kapan? 2022, apakah dia mau nyalon lagi apa ndak? Itu dilema buat dia. Kalau tidak nyalon lagi, nanti dia tidak punya panggung," jelas tokoh asal Palembang ini.
Terakhir, ada Ahok, mantan gubernur DKI Jakarta yang kini jadi komisaris utama di PT Pertamina (Persero).
Dalam pandangan Jimly, sosok mantan bupati Belitung Timur itu diperlukan.
"Nah. Ahok, cara bekerjanya memang bagus. Orang butuh orang kerja kayak dia itu. Cuma kan, kecenderungan politik itu di samping melihat kinerja, akseptabilitas itu penting. Jadi, kapabilitas oke, tapi akseptabilitas, itu jadi problem bagi dia," tandas mantan ketua pertama MK itu.
Sekadar catatan, Prabowo ikut konvensi capres dari Partai Golkar, jelang Pilpres 2004. Namun gagal, yang terpilih sebagai capres Golkar saat itu adalah Wiranto.
Pada Pilpres 2009, Prabowo menjadi cawapres, berpasangan dengan capres Megawati Soekarnoputri.
Prof Jimly Asshiddiqie bicara peluang Prabowo Subianto, Puan Maharani, Anies Baswedan, hingga Basuki T Purnama alias Ahok di Pilpres 2014.
- Demi Prabowo, Feri Mengajak Rakyat Kalahkan 20 Calon Kada yang Didukung Mulyono
- Deddy PDIP: Saya Tersinggung, Pak Prabowo Diperlakukan Seperti Itu di Solo
- Besok Pilkada, Ayo Bantu Prabowo Lepas dari Pengaruh Mulyono
- Beredar Surat Instruksi Prabowo untuk Pilih Ridwan Kamil, Ini Penjelasannya
- Anggap Maruarar Sirait Main SARA di Jakarta, Chandra: Belum Move On dari Rezim Jokowi
- Prabowo Bertemu MBZ, Targetkan Investasi Dagang Rp 158 Triliun