Pilpres Brasil Dua Putaran, Kubu Kanan di Atas Angin
Minggu Haddad mengantongi 28,5 persen suara saja. Karena itu, Bolsonaro yakin akan bisa mengalahkan mantan wali kota Sao Paulo itu dengan mudah.
Dukungan untuk Haddad mengalir dari massa Luiz Inacio Lula da Silva. Kendati sudah meninggalkan tampuk kekuasaan sejak 2011, Lula masih sangat dicintai. Pendukungnya masih sangat banyak.
"Tanpa basis pendukung Lula, saya tak yakin dia (Haddad) bisa mendapatkan 1 persen suara pun," ujar BrianWinter, pengamat politik dari Council of The Americas, kepada Al Jazeera.
Matthew Taylor, pakar politik Amerika Latin, menyatakan bahwa Bolsonaro akan menggunakan isu ekonomi untuk melemahkan dukungan terhadap Haddad. "Itu adalah titik terlemah Haddad," tegasnya.
Sebagai kandidat yang diusung Partai Pekerja (PT), Haddad dianggap sebagai penerus Lula. Sayang, Lula yang diagung-agungkan karena kebijakan populisnya itu juga koruptor. Karena itu, kasus korupsi Lula akan menjadi senjata ampuh lawan untuk menggembosi para pendukung Haddad.
Sejak sebelum pilpres putaran pertama berlangsung pun, Bolsonaro memang sudah membawa-bawa isu tersebut dalam kampanyenya. Dia berkali-kali mengatakan bahwa Brasil akan hancur jika mempertahankan sistem ekonomi Lula. Dia mengklaim dirinya sebagai satu-satunya jawaban bagi ancaman krisis ekonomi.
Bolsonaro mengandalkan kebijakan keras ala Presiden AS Donald Trump dalam kampanyenya. Dia bertekad menghapus sistem pemerintahan sayap kiri yang sudah ternoda korupsi. Dia berjanji memprivatisasi perusahaan negara jika terpilih.
Bolsonaro boleh saja merasa unggul di bidang ekonomi. Tetapi, dia juga bukan kandidat favorit. Terutama, karena dia tidak ragu menyatakan bahwa era junta militer lebih baik daripada pemerintahan saat ini. (bil/c10/hep)
Prediksi lembaga-lembaga survei Brasil tidak meleset. Pilpres Brasil bakal berlanjut ke putaran kedua pada akhir bulan ini.
Redaktur & Reporter : Adil
- Lula Presiden 3 Periode, Brasil Kembali Dikuasai Kaum Kiri
- Eks Menteri Jadi Tersangka Korupsi, Presiden Tidak Terima
- Perintah Mahkamah Agung: Presiden Wajib Hadiri Pemeriksaan di Mabes Polisi
- Presiden Brazil Dilarikan ke Rumah Sakit Lagi, Kemungkinan Bakal Dioperasi
- Makin Mirip Donald Trump, Presiden Brazil Sebut Pemilu Lelucon
- Situasi di Brazil Makin Parah, COVID-19 Tak Henti-Henti Pecahkan Rekor