Pilpres Diprediksi Dua Putaran

Hasil Dua Lembaga Riset, SBY-Boediono Masih Teratas

Pilpres Diprediksi Dua Putaran
DEMOKRASI- Gerakan Masyarakat dan Pemuda (GEMPA) melakukan aksi di Bundaran HI Jakarta, Senin (06/7) yang menuntut pembubaran lembaga survey yang merusak demokrasi terkait dengan pilpres stu putaran yang dilontarkan salah satu lembaga survey. Mereka beranggapan ajakan tersebut hanya membodohi masyarakat dan menjurus pada bentuk kecurangan. Foto: MUHAMAD ALI/JAWAPOS
"Survei ini menemukan, tidak ada pasangan calon yang bisa menang satu putaran," kata Direktur Eksekutif INSIDE Muhammad Daniel Navis di Hotel Sahid, Jakarta, kemarin. Turut hadir pula pakar komunikasi UI Effendi Gazali, kolumnis Mohammad Sobary, dan Komisaris Utama INSIDE Yudi Latief.

    

Pasangan SBY-Boediono, jelas Navis, mendapat 34 persen. Artinya, belum mencapai perolehan minimal 50 persen plus satu untuk menang dalam satu putaran.

    

Yang unik, INSIDE merilis perolehan duet Mega-Prabowo dan JK-Wiranto dengan menggabungnya, yakni 29,4 persen. "Konteks survei ini memang antara incumbent dan non-incumbent," katanya. Di luar itu, imbuh Navis, masih ada 36,6 persen respoden yang tidak menjawab dan menjawab rahasia.

    

Dari survei tersebut juga ditemukan, 78,8 persen responden memastikan diri bakal datang memilih ke TPS. Sisanya belum pasti. "Animo pemilih sebenarnya cukup tinggi," ujar Navis.

    

JAKARTA - Gerakan pemilu presiden satu putaran diprediksi tidak akan berhasil. Hasil survei lembaga Strategic Indonesia terhadap 18.439 responden

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News