Pilpres harus Dijadikan Ajang Menghentikan Kampanye Hitam
jpnn.com - JAKARTA - Pengamat politik LIPI Siti Zuhro mengatakan, pemilihan presiden kali ini harus dijadikan sebagai ajang untuk menghentikan kampanye hitam.
Karena itu, Siti mengimbau para pasangan bakal calon presiden dan wakil presiden, Komisi Pemilihan Umum serta Badan Pengawas Pemilu harus mendeklarasikan menolak kampanye hitam.
"Jokowi-Jusuf Kalla, Prabowo-Hatta, KPU dan Bawaslu harus mendeklarasikan untuk menolak secara tegas kampanye hitam," kata Siti dalam diskusi "45 Hari Mengejar Suara Rakyat" di Cikini, Jakarta, Sabtu (24/5).
Dengan menolak kampanye hitam, lanjut Siti, akan ada pencerahan kepada masyarakat. Sebab, kampanye hitam memberikan pelajaran negatif bagi masyarakat.
Menurut Siti, dalam pemilu kali ini, para capres dan cawapres harus merefleksikan nilai-nilai moral. Bukan hanya untuk mengklaim bahwa dirinya sendiri yang paling mampu dan paling bersih.
"Masyarakat ingin bukti seberapa besar kapasitas yang dimiliki masing-masing dengan programnya," tandasnya. (gil/jpnn)
JAKARTA - Pengamat politik LIPI Siti Zuhro mengatakan, pemilihan presiden kali ini harus dijadikan sebagai ajang untuk menghentikan kampanye hitam.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Kecam Survey OCCRP yang Serang Jokowi, Golkar Singgung PDI Perjuangan
- Polda Papua Pecat 26 Polisi Selama 2024, Salah Satunya Sudah Bergabung dengan KKB
- Situs Megalitik Gunung Padang Diusulkan Jadi Warisan Dunia UNESCO
- Polri Moncer di 2024, Edi: Tetap Dibutuhkan Pengawasan yang Kuat
- Istana Tegaskan Belanja Kebutuhan Sehari-hari di Warung & Supermarket Tak Kena PPN 12 Persen
- BKN Sebut Pengumuman Kelulusan PPPK Teknis & Nakes Hampir Tuntas, Guru Kapan?