Pilwali Surabaya, Risma Menggantung, Parpol KMP Bimbang
jpnn.com - SURABAYA – Jika partai lain sudah ancang-ancang, bahkan sudah membentuk tim penjaringan bakal calon untuk menghadapi pemilihan wali kota (pilwali) Surabaya, Jawa Timur, pada Desember mendatang, tak demikian DPD Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Surabaya.
Partai yang berlambang padi dan bulan kembar tersebut bakal meminta petunjuk dan arahan dari DPW PKS Jatim.
Hal tersebut berkaitan dengan arah dukungan politik PKS pada Pilwali Surabaya 2015.
“Rencananya, pekan depan kami ke DPW untuk minta petunjuk dan arahan. Kami akan laporkan kondisi yang ada di Surabaya. Apa pun yang menjadi arahan dari DPW akan kami tindak lanjuti,” terang Ketua DPD PKS Surabaya Ibnu Shobir seperti yang dilansir Radar Surabaya (Jawa Pos Group), Jumat (17/4).
Shobir menjelaskan bahwa komunikasi ke DPW Jatim itu dilakukan untuk memastikan langkah sekaligus komunikasi politik selanjutnya yang akan dilakukan oleh PKS Surabaya.
Sebab, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini belum menunjukkan sinyal apakah akan maju lagi dalam perebutan kursi orang nomor satu di jajaran Pemkot Surabaya. Padahal, banyak parpol berminat untuk mengusung dia.
“Kita tunggu perintah dan petunjuk dari DPW. Kalau DPW memerintah kami menunggu Bu Risma bersikap dulu, kami akan menunggu. Tapi, kalau DPW memerintah mencari figur lain selain Bu Risma, kami pun akan segera bertindak untuk mencari figur lain,” papar Shobir.
Menurut anggota Komisi D DPRD Surabaya tersebut, yang sudah dan terus dilakukan pihaknya adalah melakukan komunikasi politik secara intensif dengan parpol-parpol yang tergabung dalam Koalisi Merah Putih (KMP).
SURABAYA – Jika partai lain sudah ancang-ancang, bahkan sudah membentuk tim penjaringan bakal calon untuk menghadapi pemilihan wali kota (pilwali)
- Terima Undangan Pemeriksaan dari KPK Senin Nanti, Sekjen PDIP Menyatakan Kesiapannya
- HUT Ke-52 PDIP di Sekolah Partai: Sederhana, Khidmat, Penuh Semangat Nasionalisme & Patriotisme
- Ada Guru Honorer Tidak Tahu Dibuka Rekrutmen PPPK 2024, Salah Siapa?
- Helena Lim Divonis 5 Tahun Penjara, Jaksa Ajukan Banding
- Seluruh Honorer Database BKN Akan Dicarikan Formasi PPPK 2024
- Sebut Kasus Hasto Politis, Todung Ungkit Ucapan Effendi Setelah Bertemu Jokowi