Pimpin Misa Perayaan Paskah, Uskup Agung Kupang Ajak Umat Katolik Bantu Penanganan Stunting

jpnn.com, KUPANG - Uskup Agung Kupang Mgr Petrus Turang mengajak umat Katolik untuk membantu penanganan stunting pada anak balita.
“Peran kita semua dalam mengatasi stunting juga adalah langkah nyata mewujudkan keadilan ekologis dalam kehidupan kita,” kata Uskup Agung Kupang Mgr Petrus Turang dalam misa perayaan Paskah di Gereja St Fransiskus dari Assisi di Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Minggu (9/4).
Dalam misa Paskah yang diikuti oleh ratusan orang, Uskup Petrus Turang mengajak umat Katolik melakukan aksi nyata untuk membantu mengatasi stunting.
Dia menyebut kekurangan gizi kronis menyebabkan pertumbuhan anak terganggu sehingga badannya menjadi tengkes.
Dukungan terhadap upaya penanganan stunting antara lain bisa diwujudkan dengan membantu pelaksanaan penimbangan berat dan pengukuran tinggi badan anak dalam kegiatan posyandu.
“Pemberian makanan tambahan juga harus diperhatikan agar anak-anak bisa mendapatkan asupan gizi yang sesuai,” kata Uskup Agung.
Selain itu, dia menyampaikan bahwa Paskah merupakan momentum untuk mengingat pengorbanan total Yesus Kristus dan kebangkitannya.
Peristiwa itu, menurut dia, hendaknya menjadi penggerak bagi umat Katolik untuk meningkatkan peran dalam masyarakat.
Uskup Agung Kupang Mgr Petrus Turang saat memimpin Misa Paskah mengajak umat Katolik untuk membantu penanganan stunting pada anak balita.
- PNM Gelar 'Madani Care Stunting' di Desa Towale, Donggala
- Soal Prevalensi Stunting, Sihar Sitorus Sebut Indonesia Perlu Belajar dari Peru
- Ribka Kritisi Penghentian Beasiswa: Masa Depan Dokter Dipersulit, Rakyat Ditumbalkan
- Perlu Adanya Upaya Promosi Pangan Sehat dalam Penanganan Stunting
- Danone Indonesia dan MPKU Muhammadiyah Gelar Edukasi Akbar Sekolah Sehat
- Waka MPR Sebut Program CKG yang Diapresiasi WHO Bukti Aksi Nyata Presiden Prabowo