Pimpinan DPR Tidak Harus dari Partai Pemenang
Jumat, 10 Juli 2009 – 20:25 WIB
JAKARTA - Meski RUU Susduk belum rampung, tarik-ulur soal pimpinan DPR sudah mulai menghangat. Fraksi Partai Golkar di DPR misalnya, melalui sekretarisnya, Syamsul Bahri mewacanakan agar pimpinan DPR tidak harus dari partai pemenang pemilihan umum. Sementara Arya Bima memberi isyarat pimpinan DPR harus orang yang benar-benar mengerti dengan fungsi dan kedudukan DPR yang semakin berat dimasa datang. "Ngerti dulu, ngeh dulu posisi DPR sekarang dibading dengan lembaga tinggi negara lainnya, lalu seperti apa DPR yang akan datang?"
"Soal ketokohan dan legitimasi harus pula dijadikan pertimbangkan mendasar untuk mengambil keputusan dan menetapkan seorang anggota jadi pimpinan DPR. Tanpa dua hal tersebut, sulit bagi DPR secara kelembagaan untuk bisa berubah," kata Syamsul Bahri, saat berdiskusi dengan tema 'Bisakah Ketua DPR Bukan dari Parpol Pemenang Pemilu?', di press room DPR Jakarta, Jumat (10/7).
Baca Juga:
Bersama Syamsul Bahri, juga tampil sebagai pembicara Ketua Fraksi PKS dan Ketua Fraksi Demokrat masing-masing Mahfudz Siddiq dan Syarief Hasan serta anggota Fraksi PDIP Arya Bima serta pengamat politik dari Universitas Muhammadiyah Jakarta, Cecep Effendy.
Baca Juga:
JAKARTA - Meski RUU Susduk belum rampung, tarik-ulur soal pimpinan DPR sudah mulai menghangat. Fraksi Partai Golkar di DPR misalnya, melalui sekretarisnya,
BERITA TERKAIT
- Korban Erupsi Gunung Lewotobi Tetap Bisa Gunakan Hak Pilih di Pilkada 2024
- Kejari Morowali Konfirmasi Pemanggilan Anwar Hafid Hoaks
- Hasto PDIP Nilai Prabowo Sosok Kesatria, Lalu Menyindir Jokowi
- Akun Medsos PJ Bupati Temanggung Diserang Warganet: Stop Cawe-Cawe
- 3 Pejabat di Banggai Diduga Langgar Aturan Netralitas ASN, Gakkumdu Ancam Jemput Paksa
- Aktivis Dorong Semua Pihak Mewujudkan Pilkada Maluku Utara Aman dan Nyaman