Pimpinan Honorer K2: Jangan Salahkan kalau Daerah Memanas, Allahu Akbar!

Pimpinan Honorer K2: Jangan Salahkan kalau Daerah Memanas, Allahu Akbar!
Massa honorer K2 unjuk rasa menuntut diangkat menjadi CPNS. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Sekjen Forum Honorer K2 Indonesia (FHK2I) Pekanbaru Riau Said Syamsul Bahri langsung bereaksi dengan kabar kemungkinan tertundanya pengangkatan PPPK (pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja) hingga tahun depan.

Said yang sudah lulus seleksi PPPK tahap pertama Februari 2019 ini menilai kalau harus menunggu lagi tahun depan, maka akan memantik kemarahan honorer K2.

Sebab, para honorer K2 yang lulus seleksi PPPK sudah cukup lama menunggu.

"Kalau begini saya akan merapatkan barisan kawan-kawan di daerah. Saya akan kobarkan semangat mereka. Ini tidak bisa dilembutkan lagi," kata Said kepada JPNN.com, Senin (15/6).

Dia berencana akan menggandeng DPRD dalam aksi demo nanti. Sebab, sudah cukup lama mereka menunggu diangkat PPPK.

"Kami sudah menunggu 16 bulan. Ini waktu yang lama loh. Kok bertele-tele prosesnya. Harusnya MenPAN-RB Tjahjo Kumolo bisa mendorong Kemenkum HAM dan kementerian lain," ujarnya.

Said mengaku kecewa dengan kinerja pemerintah yang selalu memberikan alasan klise seperti COVID-19 untuk menunda penerbitan Perpres tentang Gaji dan Tunjangan PPPK.

Bila Perpres tersebut diterbitkan, otomatis 51 ribuan PPPK hasil rekrutmen Februari 2019 bisa segera diangkat.

Said Syamsul Bahri mengatakan, dirinya akan menggelar aksi mogok kerja terkait nasib PPPK dari honorer K2 yang tidak jelas penyelesaiannya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News