Pimpinan Honorer K2 Pendukung Prabowo Serukan Salat Tahajud
jpnn.com - Seluruh rakyat Indonesia yang punya hak memilih, termasuk honorer K2 akan melakukan pencoblosan Pemilu 2019, Rabu (17/4). Khusus pilpres, honorer K2 terbelah, ada yang dukung Jokowi – Ma’ruf, ada yang ke Prabowo – Sandi.
Mesya Mohamad - Jakarta
PILPRES 2019 membuat honorer K2 terpecah dalam dua kubu. Sejatinya perpecahan sudah terjadi jauh sebelum Pilpres. Tepatnya saat pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla memberikan kesempatan kepada honorer K2 usia 35 tahun ke bawah untuk mengikuti tes CPNS pada 2018.
Sebanyak 13 ribuan formasi dari total honorer K2 438.590 yang disiapkan, terisi hanya 6 ribuan karena banyak tidak memenuhi syarat.
Perpecahan makin kentara saat Jokowi mengeluarkan PP.49/2018 tentang Manajemen PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja). Pro kontra di kalangan honorer K2 membuat mereka terkotak-kotak secara politik.
BACA JUGA: Bima Arya Dukung Jokowi – Ma’ruf, Pelanggarannya Tak Hanya Satu
Yang nyata-nyata menolak PPPK kemudian melakukan perlawanan dengan mendukung capres-cawapres 02 Prabowo-Sandiaga. Sedangkan yang menerima PPPK tapi tetap berjuang untuk mendapatkan status PNS condong ke capres-cawapres 01 Jokowi-Ma'ruf.
Lantas apa kiat masing-masing kubu untuk memenangkan jagoannya. Koordinator Wilayah Perkumpulan Hononer K2 Indonesia (PHK2I) Jawa Timur Eko Mardiono mengatakan, di masa tenang ini konsolidasi terus dilakukan. Terutama Tim 9 PHK2I terus bergerak untuk memenangkan Jokowi-Ma'ruf.
Para honorer K2 mendukung Prabowo – Sandiaga diimbau untuk salat tahajud malam nanti jelang pencoblosan Pemilu 2019.
- Dirjen Nunuk Tegaskan P1 Tetap Prioritas Penempatan PPPK 2024
- BKD Tolak Honorer Non-Database BKN Ikut Pendaftaran PPPK 2024 Tahap 2
- Bukan Bocoran, Materi Soal Seleksi Kompetensi PPPK 2024 Seperti Ini Dikeluhkan Honorer
- Honorer Bingung, Materi Seleksi Kompetensi PPPK 2024 Sangat Sulit, Ada Matematika & TIU
- Kelulusan PPPK 2024 Belum Diumumkan, Honorer di Daerah Ini Sudah Bisa Full Senyum
- Seleksi CPNS & PPPK, Anggota DPD Mengajukan 2 Permintaan, soal Nasib Honorer K2