Pimpinan Honorer K2 Tolak PPPK, Ini Respons Moeldoko
jpnn.com, JAKARTA - Sikap sejumlah pimpinan honorer K2 yang menolak solusi dengan model PPPK (pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja) ditanggapi Kepala Staf Kepresidenan Jenderal (pur) Moeldoko.
Moeldoko mengatakan, skema PPPK tersebut sudah menjadi jalan tengah setelah polemik pekerja honorer terus terjadi bertahan-tahun.
"Jalan tengah ini. Win-win antara kepentingan pemerintah dan honorer," ujarnya di Kantor KSP, Jakarta, Rabu (5/12).
Moeldoko menjelaskan, pemerintah tidak mungkin membuat kebijakan untuk mengangkat semua honorer menjadi PNS. Pasalnya, harus diakui, tidak semua honorer memiliki standar kompetensi yang mumpuni.
"Kita tidak ingin korbankan masyarakat dengan tingkat pendidikan rendah. Kalau dipaksakan jadi PNS, risikonya meluas," imbuhnya.
BACA JUGA: Ini Alasan Terbaru Pentolan Honorer K2 Tolak jadi PPPK
Oleh karenanya, memberikan kesempatan honorer untuk mendapat kesejahteraan setara PNS sudah cukup ideal.
Terkait kekhawatiran kontrak yang terbatas, mantan Panglima TNI itu menyebut masih bisa diperpanjang. Selama memenuhi standar dan lolos tes. "Apa susahnya sih setiap tahun tanda tangan kontrak," tuturnya. (wan/rin/far/agm)
Moeldoko mengatakan, tidak mungkin semua honorer K2 diangkat menjadi PNS karena risikonya bisa meluas.
Redaktur & Reporter : Soetomo
- Thony Mayor: Kami Pastikan Tahun 2025 OPD tidak Merekrut Honorer
- Ribuan Honorer Tak Lulus PPPK Bakal Unjuk Rasa, Ini Tuntutannya
- Inilah Beban Kerja Guru yang Akan Dialihkan kepada Kepsek
- 5 Berita Terpopuler: Kapan Pengangkatan Honorer Dimulai? R1 Mendesak Optimalisasi PPPK Tahap 2, Sabar ya, Jangan Galau
- 3 Tuntutan Demo Honorer Senin terkait PPPK 2024 dan Jumlah Massa
- R1 Desak Masuk Optimalisasi PPPK Tahap 2, Jangan Hanya R2 dan R3