Pimpinan Komisi I Minta Pemerintah Lindungi Siti Aisyah
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi I DPR Satya Yudha menyambut gembira pembebasan Siti Aisyah, warga negara Indonesia yang menjadi terdakwa pembunuhan Kim Jong Nam, kakak tiri Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un.
"Gembira. Jadi paling tidak kami gembira bahwa dia tidak mempunyai suatu implikasi hukum terhadap kasus yang selama ini didakwa, dia merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari konspirasi politiknya Korea Utara," kata Satya kepada wartawan di gedung parlemen, Jakarta, Senin (11/3).
BACA JUGA: Siti Aisyah Tak Menyangka Bisa Pulang ke Indonesia
Politikus Partai Golkar itu berharap supaya Siti Aisyah juga mendapatkan perlindungan sekembalinya ke Indonesia. Menurut Satya, perlindungan yang dimaksud yakni mulai dari pekerjaan dan juga bagaimana nasibnya ke depan.
"Karena apa pun juga kasus yang menimpanya membuat dia cukup menderita," ujarnya.
Lebih lanjut Satya berharap ke depan sangat penting sekali bagi Indonesia terus menerus dalam kebijakan politik luar negerinya untuk melindungi warga negara. Sebab, ujar dia, semakin meningkatnya tingkat pendidikan dan juga skill yang didapat masyarakat Indonesia, mereka bisa berkembang tidak hanya menjadi tenaga kerja kasar atau low skill, tapi justru ekspatriat.
Apalagi, ujar dia, Indonesia ke depan akan masuk ke dalam masyarakat ekonomi asia (MEA). Tentunya perpindahan pekerja di satu negara ke lainnya tidak bisa dihindari sehingga perlindungan menjadi hal yang pokok.
"Maka kami minta dalam politik luar negeri kita itu kemampuan lobi Kementerian Luar Negeri di dalam setiap-setiap rapat yang ada di PBB yang menyangkut mengenai perlindungan warga negara itu bisa kita ikuti dengan baik," paparnya. (boy/jpnn)
Wakil Ketua Komisi I DPR Satya Yudha menyambut gembira pembebasan Siti Aisyah, warga negara Indonesia yang menjadi terdakwa pembunuhan Kim Jong Nam
Redaktur & Reporter : Boy
- Rapat Bareng Herindra, Yoyok Komisi I Minta BIN Tak Berpolitik di Pilkada 2024
- Setuju Pernyataan Jokowi, Dave Komisi I Nilai Kebocoran Data Wajib Diantisipasi
- Prabowo Raker Bareng Komisi I, Bahas Lima RUU Kerja Sama Pertahanan
- Pembunuhan Wartawan di Karo, Komisi I DPR Minta Puspomad Usut Dugaan Keterlibatan Oknum TNI
- Terkesan Meremehkan Serangan Ransomware, Paparan Budi Arie di DPR Dinilai Mengecewakan
- Sentil Budi Arie soal Serangan ke PDN, TB Hasanuddin: Ini Sebetulnya Kecelakaan atau Kebodohan