Pimpinan KPK-Kapolda Bahas Pengamanan Ke Penyidik

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Laode Muhammad Syarif mengaku pihaknya telah menggelar rapat dengan Kapolda Metro Jaya Irjen Iriawan terkait adanya pengamanan terhadap penyidik dan pegawai lembaga antirasuah.
Hal ini dikatakan Laode terkait insiden yang menimpa salah satu penyidik senior KPK Novel Baswedan yang disiram air keras oleh orang tak dikenal usai menunaikan salat Subuh, Selasa (11/4) pagi.
"Agar semua penyidik KPK dan pegawai yang lain bisa dapat perlindungan yang cukup," ujar Laode di RS Jakarta Eye Center, Menteng, Jakarta, Selasa (11/4).
Sementara, Ketua KPK Agus Rahardjo menyatakan sependapat untuk memberikan kemananan lebih kepada para penyidiknya yang sedang menangani kasus korupsi proyek kartu tanda penduduk berbasis elektronik atau e-KTP.
"Ya kita pengamanannya nanti. Yang paling besar itu (e-KTP, red),” katanya.
Sebelumnya, penyidik senior KPK Novel Baswedan menerima teror berupa penyerangan fisik. Wajah Novel disiram cairan kimia oleh seseorang setelah Salat Subuh berjamaah di masjid sekitar rumahnya di Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Saat ini Novel diketahui sedang menyidik perkara megakorupsi kartu tanda penduduk elektronik atau E-KTP, yang merugikan negara Rp 2,3 triliun.(cr2/JPG)
Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Laode Muhammad Syarif mengaku pihaknya telah menggelar rapat dengan Kapolda Metro Jaya Irjen Iriawan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- 6 Tip Memilih Resolusi Kamera CCTV, Jangan Sampai Salah
- AKBP Angga & Anak Buahnya Gelar Patroli Skala Besar Jelang Pelantikan Bupati Kuansing
- Anggota DPR RI Satori Irit Bicara Seusai Diperiksa KPK Terkait Kasus CSR BI
- Tim Hukum PDIP Adukan Rossa Purbo ke Dewas KPK, Hasto: Kami Bukan Melawan
- Agustiani Tio Menggugat Rossa, Tuntut Ganti Rugi Rp 2,5 Miliar
- Penyidik KPK Dinilai Melanggar Hukum Saat Menetapkan Hasto Sebagai Tersangka